JAKARTA – Jenderal TNI (HOR) (Purn) Prabowo Subianto terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia periode 2024-2029. Ia memenangkan Pilpres 2024 bersama Jibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Prabowo lahir pada tanggal 17 Oktober 1951 di Jakarta. Ia merupakan anak dari Soemitro Djojohadikusumo dan Dora Marie Sigar.
Jauh sebelum terjun ke dunia politik, Prabowo lebih dulu berkecimpung di dunia militer. Namanya cukup terkenal karena sejarah berbagai jabatan penting yang disandangnya.
Perjalanan Karir Militer Prabowo Subianto Karier militer Prabowo dimulai saat ia masuk Akademi Militer (Akmil). Salah satu alasannya mendaftar karena memiliki kenangan dengan pamannya, Soebianto Djojohadikusumo, yang tewas dalam Pertempuran Lengkong pada 25 Januari 1946.
Setelah menyelesaikan studinya, Prabowo lulus pada tahun 1974. Setelah itu ia perlahan mulai membangun karir militernya.
Pada awal masa pengabdiannya, Prabowo banyak bertugas di pasukan khusus TNI Angkatan Darat, Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha). Pada tahun 1976, Kopassandha diyakini menjadi komandan peleton Grup I, bagian dari operasi komando Nanggala di Timor Timur.
Menariknya, saat itu usia Prabowo masih 26 tahun. Alhasil, ia menjadi salah satu komandan termuda dalam operasi Komando Nanggala.
Prabowo juga pernah menjadi komandan kompi Komando Kopassandha ke-1 pada tahun 1977, menurut situs Kementerian Pertahanan. Beberapa tahun kemudian ia diangkat menjadi wakil komandan divisi Kopassus-81 (1983-1985).
Pada tahun 1985, Prabowo mendapat penugasan baru di luar Korps Baret Merah, yaitu Wakil Komandan Batalyon Udara Kostrad (1985-1987), Komandan Batalyon Infanteri Udara 328 Kostrad (1987-1991), Kepala Markas Besar ke-17. Brigade Infanteri Lintas Udara 1 Kujang/Kostrad (1991-1993).
Pada tahun 1993, Prabowo kembali ke Korps Baret Merah. Komandan kelompok ke-3/Pusat Latihan Umum Angkatan Darat Terpisah diangkat.
Selang beberapa waktu, Prabowo diangkat menjadi Wakil Komandan Umum (Vadanjen) Kopassus (1994). Kemudian pada tahun 1995 diangkat menjadi Panglima Kopassus (Danjen).
Selama menjabat sebagai Danjen Kopassus, Korps Baret Merah mencatatkan sederet prestasi apik. Salah satunya adalah keberhasilan Operasi Mapenduma atau penyelamatan penjelajah ekspedisi Lorentz ’95 yang ditawan Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Karier militer Prabowo mencapai puncaknya pada tahun 1998 ketika ia menjadi Panglima Kostrad. Saat itu, pangkatnya naik menjadi letnan jenderal atau setara bintang tiga.
Namun, posisi Pangkostrad tidak bertahan lama bagi Prabowo karena ia diberhentikan setelah Presiden BJ Habibie menggantikan Soeharto.
Setelah keluar dari militer, Prabowo memilih mengasingkan diri ke Yordania. Ia mengungsi ke Raja Hussein dan putra Prabowo yang merupakan temannya di sekolah militer.
Selang beberapa waktu, Prabowo mulai menjajal dunia politik. Ia pernah mengikuti Kongres Partai Golkar sebelum Pilpres 2004 dan kemudian mendirikan Partai Gerindra.
Setelah itu, Prabowo juga beberapa kali menjadi calon presiden. Setelah 2 kali gagal, pada Pilpres 2024, Jibran Rakabuming terpilih bersama Raka.
Tak lama kemudian, Prabowo yang juga menjabat Menteri Pertahanan (Menhan) diangkat Presiden Jokowi menjadi Jenderal Kehormatan TNI. Pengerahan tersebut dilakukan dalam Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri pada Rabu (28/2/2024) di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta.
Pemberian pangkat kehormatan tersebut dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden No. 13/TNI/2024 tanggal 21 Februari 2024 tentang Pemberian Pangkat Khusus Berupa Jenderal Kehormatan TNI. Berdasarkan ketentuan tersebut, Prabowo Subianto resmi menyandang status jenderal bintang 4 (emeritus).