JAKARTA – Albert Einstein, seorang jenius dalam bidang fisika, tak hanya pandai menciptakan formula, namun ia juga pandai memprediksi kondisi sosial di masa depan seperti Perang Dunia IV. Senjata yang digunakan dalam perang dapat diprediksi.
Jika saat ini banyak negara yang mengembangkan senjata nuklir, Einstein memperkirakan jika perang pecah, senjata umat manusia akan kembali ke masa primitif. Menurut Einstein, senjata yang digunakan antara lain pedang, tombak, dan batu.
Prediksi sarjana Yahudi ini menjadi tren online sejak Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis bekerja sama untuk menyelesaikan konflik di Timur Tengah. Menurutnya, perang dilandasi oleh kekuasaan, keserakahan, dan kepentingan nasional yang sempit.
Secara keseluruhan, pendekatan Einstein terhadap Perang Dunia IV dan upaya mencapai perdamaian berakar pada pemahaman mendalam tentang kondisi manusia dan keyakinan mendalam pada kekuatan tindakan kolektif. Prediksi Einstein mengenai politik global Perang Dunia IV, dipadukan dengan pemahamannya yang luar biasa tentang sifat manusia, membawanya menganalisis potensi konflik di masa depan.
Einstein meramalkan bahwa Perang Dunia II akan terjadi setelah Perang Dunia II dengan senjata nuklir. Dengan kemampuan destruktif yang sangat tinggi, senjata ini akan menimbulkan kehancuran yang sangat besar. Semua senjata nuklir canggih akan dikerahkan untuk menghancurkan seluruh umat manusia.
Setelah itu, alam harus melalui proses penyembuhan selama jutaan tahun. Dari sinilah lahirlah peradaban baru yang kembali ke zaman primitif. Einstein percaya bahwa Perang Dunia III akan menjadi perang terakhir bagi seluruh umat manusia. Barulah, menurutnya, akan muncul siklus kehidupan berikutnya, kembali ke zaman primitif.
Meskipun postulat dan prediksi Einstein tentang perang dunia di masa depan sangat meresahkan, dia juga menggunakan pengaruhnya untuk mempromosikan perdamaian dan perlucutan senjata. Einstein juga memahami konsekuensi bencana dari konflik global dan potensi penderitaan yang besar.
Oleh karena itu, Einstein secara aktif mendukung organisasi seperti Pugwash Conference on Science and World Affairs yang bertujuan untuk mengurangi risiko konflik bersenjata melalui jalur ilmiah dan diplomatik.