Mendikdasmen: Gaji Guru Honorer Tetap Naik Tidak Kena Efisiensi Anggaran

Mendikdasmen: Gaji Guru Honorer Tetap Naik Tidak Kena Efisiensi Anggaran

JAKARTA – Menteri Dikdasmena Abdul Mu’ti memastikan bahwa gaji guru yang jujur ​​meningkat, meskipun kementerian itu terpapar pada efisiensi anggaran. Dia menjelaskan bahwa efisiensi Kementerian Pendidikan dan Urusan Sosial berkurang dari 8,03 triliun rp menjadi 7,27 triliun rp.

Menteri Pendidikan Dasar dan Sekolah Tinggi (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti memastikan bahwa gaji guru yang tidak masuk atau yang jujur ​​masih mencatat, meskipun efisiensi anggaran mempengaruhi kementerian, yang menjelaskan penurunan pemotongan anggaran miliar RP berdasarkan hasil pertemuan kemarin Selasa (23.2025) Menteri Sekretaris Negara.

Membaca: Gaji guru kehormatan masih rendah, 74 persen membayar di bawah DP.

“Oleh karena itu, total anggaran Kementerian Pendidikan dan Budaya telah meningkat dari 25,5 triliun rp menjadi 26,27 triliun rp,” kata Mu’ti pada pertemuan dengan Dewan Perwakilan Rakyat X di Kompleks Parlemen di pusat Jakarta. Kamis (22.2.2025).

Meskipun ada efisiensi anggaran, Mu’ti memastikan bahwa gaji guru non -korphan telah meningkat.

“Kami masih memberikan kontribusi tanpa guru RP ASN. 11.5 T. Nilai ini merupakan peningkatan kontribusi profesional untuk guru di luar PNS yang diperoleh dari 1,5 juta menjadi 2 juta per orang per bulan, ”katanya.

Baca juga: Hore, Guru Kehormatan akan dapat BLT setiap bulan, jumlah ini

Selain itu, Mu’ti mengatakan bahwa beasiswa pendidikan akan berlanjut untuk bidang yang kurang beruntung dan khusus yang dibuat oleh Kementerian Pendidikan dan Pusat.

“Beasiswa dilengkapi dengan anggaran 278 miliar RP, termasuk beasiswa yang dinyatakan untuk daerah yang kurang beruntung,” kata Mu’ti.

Di sisi lain, Mu’ti mengatakan bahwa dampak Kementerian Pendidikan dan efisiensi anggaran budaya berdampak pada jumlah guru yang difasilitasi untuk berpartisipasi dalam pelatihan kejuruan. Dia mengatakan bahwa hampir setengah dari peserta Specialist Teachers (PPG) akan dibatalkan untuk mendanai mereka untuk berpartisipasi dalam kinerja pendidikan.

“Pemerintah tidak dapat memasok 806.000 orang penuh, hampir setengahnya masih dapat didanai pada tahun 2025, jadi pada tahun 2025 sekitar 400.000 untuk PPG,” katanya.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *