JAKARTA – Mantan Menteri Koordinasi Politik, Hukum dan Keamanan (Menteri Politik dan Menteri Koordinasi Keamanan) Dokter Mahfud menghargai kebijakan Presiden Prabovo Subanto untuk pembatasan kunjungan kerja (kaleng) di luar negeri. Karena pejabat Kutker sering diganggu oleh kedutaan di Indonesia (kedutaan) di luar negeri.
“Sampai sekarang, arahan dan sikap Presiden Prabovo terhadap kesejahteraan rakyat, penghapusan demokrasi, penegakan hukum dan korupsi. Yang terakhir, pidatonya di GSN, jadi PJBT, termasuk DPR/DPRD tidak memiliki banyak studi perbandingan karena kami sudah mengetahui masalah kami. “”
Mahfud mengakui bahwa banyak karyawan kedutaan di Indonesia mengeluh tentang banyak pejabat yang berkunjung. Karena mereka harus melayani protokol.
Di masa lalu, jika saya bertindak di luar negeri, kedutaan untuk kedutaan di Indonesia, yang mengeluh bahwa SCR berlanjut hampir setiap kali, selalu sekelompok kementerian, DPR/DPRD, lembaga negara bagian, pusat dan wilayah Kankeri di luar negeri. Belum di rumah, datang pada yang lain. Mereka harus mendapatkan SCR protokol, ”katanya.
Mahfud mengatakan masalahnya adalah bahwa meriam diatur di luar negeri berdasarkan peraturan resmi. Mahfud telah menunjukkan pengalamannya ketika DPR, bagaimana anggota DPR, komite khusus untuk RUU Pembelajaran Komparatif di luar negeri, meskipun faktanya itu tidak mendesak.
“Masalahnya adalah bahwa pengadilan antara walikota dan walikota dan daerah DPRD adalah aturan resmi. Faktanya, ketika saya berada di DPR, selain komisi, komite khusus untuk RUU tersebut memiliki studi perbandingan di luar negeri, meskipun tidak ada. Kita tahu bahwa ini adalah keausan kedutaan di Indonesia dan SCR yang halus, yang sering mereka keluhkan, ”tulisnya.
Karena alasan ini, mantan Kepala Kepala (MK) meminta pemerintah untuk mengatur meriam dengan cermat.
“Pemerintah harus mengatur hak untuk menerapkan celah ini, SCR sudah dekat. Saya tahu bahwa Kementerian Keuangan dan Kementerian Dalam Negeri telah mencoba mengaturnya, tetapi JK telah dibahas di lembaga -lembaga politik tertentu, ada alasan untuk mencari untuk pembenaran.