Jakarta – Bank Indonesia (BI) akan memaksakan kerugian QRI berbasis NFC. Wakil Gubernur BB Fleanings Henda mengatakan: “Band QRIS berbasis NFC akan diluncurkan dari kuartal pertama 2025.
“Kami sudah pindah selama lima tahun. Itu sudah bisa bergerak sedikit seperti itu. Jadi kami berencana untuk menekan NFC. Jika tidak ada hambatan. Semoga kami adalah kuartal pertama tahun 2025. Saya bisa mengimplementasikannya.” Konferensi pers di Jakarta dikutip sebagai RDGB pada hari Kamis (12/18/2024).
Menurut Pesawat, Industri Pembayaran, yang saat ini termasuk dalam Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), juga siap untuk melakukannya. Dia berkata, “Aspi siap saat ini. Industri ini juga siap. Tetapi kami menyiapkan aspek bisnis dan aspek teknis.”
Selain itu, BI juga telah melakukan uji coba dengan penumpang MRT Jakarta ketika pita dan pita hanya dapat terhubung ke ponsel mereka ketika mereka wallpaper dan kalah.
“Jadi kami memiliki tes. Duduk, semua keberhasilan adalah 100 % sukses. Jadi nanti kami akan mulai mengangkut. Jadi jika Anda masuk atau melakukannya nanti, jika Anda memasuki MRT. Tidak perlu khawatir.” .
Sejauh ini, pengguna QRIS telah mencapai 55,02 juta, yang merupakan lebih dari 55 juta atau 103 % target dalam tujuan tahun ini. Volume transaksi mencapai 5,46 miliar atau 218 % dari target 2,5 miliar.
Dalam pembayaran menggunakan QRIS Tape NFC, pengguna hanya perlu membawa smartphone lebih dekat ke fitur NFC sehingga transaksi ada di unit pembaca. Berbeda dengan QRI menggunakan barcode, QRI tidak perlu kehilangan NFC kode yang sering. Teknologi ini akan terintegrasi dengan aplikasi bank digital atau imajinasi di setiap ponsel.
Diharapkan bahwa metode pembayaran Tape NFC QRIS akan berlaku untuk berbagai layanan, seperti transportasi umum, seperti Trans Jakarta, MRT, jalur penumpang Quay dan lainnya. Selain itu, ada harapan bahwa penggunaannya dapat ditingkatkan, termasuk masyarakat besar, termasuk sektor MSME.