Jakarta – Kementerian Agama membagi pendapat Madrasa Digas Digital Direct dengan Madrasah (Magic) Forum. Permintaan ini disita dalam beberapa langkah inspeksi madrasa untuk Kementerian Agama untuk memantau kegiatan unit -unit Eropa.
Menurut CEO pendidikan Islam Amin Saginno, penawaran sihir dirancang untuk memfasilitasi proses pengawasan dan mendukung unit pendidikan secara efisien dan efektif.
Pengawasan pengawasan sangat tergantung pada petugas polisi dan terkait erat dengan sumber daya manusia. Sistem magis ini, mentor dapat membuat serangkaian sistematis amandemen pemantauan sistematis data digital.
Aplikasi ini memiliki beberapa manfaat normal perangkat digital. Salah satu gejalanya mampu menyimpan gambar bangunan dan manajer Madras terbaru di web, yang memfasilitasi kebijakan pendidikan guru dan pekerja pendidikan.
Dengan peran aplikasi, wajah wajah antara sekolah dan pengawas hanya kecil untuk memantau sistem multikultural. “Kapasitas penyimpanan dapat mencapai RP680 miliar per tahun,” kata Amin Silay kepada Jakarta (2/19/2025).
Tidak hanya permintaan ajaib ini dapat digunakan untuk menyimpan penyimpanan dan koreksi data, tetapi juga dapat digunakan untuk mengevaluasi manajemen madrase dan untuk memasukkan ide -ide baru sesuai dengan kebutuhan di bidang ini.
Program cloud ini juga menawarkan pusat integrasi sehingga guru dapat berkonsultasi dengan petugas jika mereka memenuhi tantangan sistem pendidikan.
Parlemen Direktur Madrasah dan GTK, Thobib Al Asyhar telah terbukti, aplikasi tersebut akan menghilangkan biaya mentor dan biaya lainnya.
Kementerian Agama mengatakan Thobib, dengan rumah -rumah di 86.343 lembaga studi. Kebutuhan untuk pengadaan laporan dan dokumen setiap unit adalah RP rata -rata. 3 juta per tahun. “Dari sini, itu hanya lebih dari RP255 miliar,” katanya.