JAKARTA – Hingga 18 petugas polisi ditangkap setelah dugaan penindasan warga Malaysia (WN) saat menonton konser proyek gudang Djakarta (DWP). Konser diadakan di Jiexpo Kemayoran, Jakarta Tengah.
“Jumlah karyawan yang dicurigai adalah 18 orang yang terdiri dari petugas polisi di Metro Jaya, Polisi Metro di Metro dan Kantor Polisi Metro Kemayor,” kata Brigadir Brigadir Brigadir Karopenmas, Brigadir -Trunoyudo Wisnu Andiko, Sabtu.
Petugas polisi yang ditangkap akan dilakukan secara mendalam dari departemen kepolisian. Menurutnya, polisi nasional tidak akan mentolerir pelanggaran masing -masing perusahaan sebagai kewajiban untuk menjaga hukum, meningkatkan perlindungan, perlindungan, dan layanan masyarakat.
“Kami memastikan bahwa tidak ada tempat untuk individu yang memeras organisasi. Kami telah menyelesaikan studi tentang cara profesional, transparan, dan sempurna, ”ia menekankan.
“Keyakinan publik adalah prioritas Kepolisian Nasional, dan Kepolisian Nasional menekankan untuk mengembalikannya dengan operasi tertentu,” tambah Trunoyudo.
Kasus ini berasal dari informasi viral tentang dugaan pemerasan yang dilakukan oleh petugas polisi terhadap Malaysers sambil menonton konser DWP di Jiexpo Keemayoran, Jakarta Tengah.
Dari narasi yang diposting di Twitter Alias X, berisi akun pos untuk sejumlah protes dari warga Malaysia yang terkait dengan operasi polisi yang dilindungi DWP. Mereka mengatakan mereka terpaksa menjalani tes urin saat menari.
Dalam posting ini mereka mengatakan mereka diminta untuk menunjukkan paspor mereka. Tidak hanya apa yang mereka katakan diminta uang dari petugas polisi yang berhati -hati.
Sebagai informasi, sekitar 400 orang Malayg mengatakan mereka dipaksa untuk membayar jumlah dengan total 9 juta RM atau setara dengan Rp32 miliar.
Faktanya, diakui bahwa para tamu dipaksa untuk membayar suap meskipun hasil tes obat negatif.
DWP membuka tangga dengan pernyataan resmi, DWP menyatakan bahwa mereka mendengar kekhawatiran dan sangat berduka atas tantangan dan frustrasi yang dialami. Meskipun aspek -aspek tertentu dari situasi melebihi kontrol DWP langsung.
“Keselamatan Anda, kesejahteraan dan pengalaman adalah dan akan selalu memiliki prioritas kami,” kata DWP.
DWP memastikan bahwa mereka aktif dalam bekerja dengan pihak berwenang dan lembaga negara untuk menyelidiki apa yang terjadi. Ini untuk memastikan bahwa langkah -langkah spesifik digunakan untuk mencegah peristiwa tersebut terjadi lagi di masa depan.