Bandung -Hose Way Santi (43) di Sukanagara, Antarbani, Kabupaten Annabani, Kota Bandung, yang merupakan korban penculikan, masih mengejutkan, terkejut dan berteriak ketika polisi merespons. Penyelidik resor polisi Bandung tidak dapat sepenuhnya menemukan data korban.
Pada hari Minggu (13.08.2014), bentuk penculikan yang dituduhkan masih misterius. Tadi malam, korban masih mengejutkan, mengejutkan dan menangis ketika polisi menginterogasi dia.
“Para penyelidik tidak mendapatkan informasi lengkap dari korban. Karena tadi malam, korban masih mengejutkan, mengejutkan dan menangis ketika dia diinterogasi. Jadi kami tidak lebih baik dalam informasi,” kata Castarrier Polrystabis Ak Pep Abdel Rahman. Kantornya, Senin (9 September 2012).
Kastraskrim Polrestabes Bandung Akbp Abdel Rahman. Foto/Agus Warsudi
Namun, menurut AKBP Abdel Rahman, informasi diungkapkan dari para korban selama 8 jam dengan para pelaku pelaku yang diambil korban di Bandung. Akhirnya, korban ditemukan di kantor pembersihan Kota Bandung, Gallan Basir Buron, Mandalatat.
Menurut perkiraan sementara, para pelaku meninggalkan tindakan penculikan mereka karena berita tentang dugaan masalah penculikan tersebar luas. AKBP mengatakan: “Seperti para pelaku, korban tidak berani berubah atau memperhatikan. Korban mungkin panik, takut dan dipukul secara mental (depresi). Selain itu, para pelaku menutupi wajah mereka dengan topeng dan topi.” Abdulrahman.
Casastracekrim mengatakan korban mengatakan di dalam mobil bahwa ada banyak botol cair (alkohol). Pelaku adalah alkohol dan mereka mabuk. Korban memperkirakan nomor satu.
“Korban merasa bahwa dia tahu salah satu dari enam pelaku suaranya. Korban tahu suara salah satu pelaku. Tetapi korban tidak mengkonfirmasi siapa. Saat ini penganiayaan para pelaku.”
Dia mengatakan bahwa para penyelidik tidak mendapatkan informasi tentang kekerasan fisik dan seksual terhadap para korban. Tadi malam, ketika diinterogasi, tidak ada tanda -tanda kekerasan pada tubuh korban.
Tetapi mungkin ada ancaman lisan bagi para korban untuk takut dan terkejut. Untuk mengeksplorasi kasus ini, para penyelidik telah mencapai sejumlah saksi, termasuk tiga korban anak -anak, suami, pertemuan sosial, tetangga dan sepeda motor.
“Suami dan anak korban (dugaan dekorasi penculikan yang melibatkan korban) tidak tahu. Ini berarti bahwa mereka terbatas pada ibu mereka dari jam 9:30 pagi.” Katanya.
Selain itu, para peneliti menganalisis rekaman CCTV dan menjelajahi nomor mobil pelaku, yang dipasang pada awal Z 1227. “Kami tidak dapat memastikan bahwa meningkatkan akun mobil pelaku adalah nyata atau salah. Seharusnya liburan.” Katanya.
Dia mengatakan bahwa para pelaku hanya mengambil kartu SIM (HP). Sampai ponsel kembali ke korban. “Karena pernyataan korban masih setengah dari tindakan itu, kami tidak dapat mengidentifikasi motif di balik dugaan masalah penculikan,” katanya.
Dia mengatakan bahwa sopir taksi sepeda motor, yang mengembalikan korban ke rumah, melewati seorang pria. “Kami ragu bahwa ini (pria yang menghentikan pengemudi sepeda motor) adalah salah satu pelaku. Pria itu mengatakan bahwa seseorang membutuhkan perjalanan,” tambahnya.
Kemudian pengemudi mobil sepeda motor menempelkan pelaku ke mobil, karena mobil diparkir di kantor pembersih PD. “Di sana (kantor pembersih PD), salah satu pria dan wanita yang dicurigai dari korban (pelaku), mengakui bahwa dia meminta untuk memindahkan istrinya (korban) ke rumah yang terluka (korban).” atau