LONDON – Ketua Dewan Direksi Toyota Akio Toyoda memperkirakan masa depan kendaraan listrik (EV) akan berdampak pada jutaan lapangan kerja di industri otomotif, khususnya pekerja yang bergerak di bidang mesin pembakaran internal (ICE).
Toyoda menekankan bahwa selama bertahun-tahun, sekitar 5,5 juta orang telah terlibat dalam industri otomotif Jepang, termasuk mereka yang bekerja di bidang yang berhubungan dengan teknik.
Seperti dilansir Vion News, jika industri hanya beralih ke kendaraan listrik, lapangan kerja mereka mungkin akan hilang.
Ia juga menyatakan kekhawatirannya bahwa transisi ke kendaraan listrik yang didorong oleh pemerintah dan produsen mobil akan berdampak negatif terhadap perekonomian.
Mempromosikan pendekatan yang seimbang, Toyoda mendukung penggunaan teknologi hibrida yang lebih ramah lingkungan dan ICE sebagai langkah realistis menuju netralitas karbon.
Pandangan Toyoda selalu menimbulkan kontroversi. Selama menjabat sebagai CEO, Toyota dianggap sebagai salah satu perusahaan yang paling menghambat upaya pemerintah mengatasi perubahan iklim.
Namun, meski mendapat kritik, Toyota mendapat manfaat dari perlambatan pasar kendaraan listrik.
Banyak perusahaan otomotif lain seperti Ford, GM, dan Volvo harus mengevaluasi kembali strategi mereka yang berfokus pada kendaraan listrik, sementara Toyota terus berhasil meningkatkan penjualan dengan lini kendaraan hybridnya.
Toyoda percaya bahwa peralihan ke kendaraan listrik bukanlah solusi berkelanjutan dan memerlukan pendekatan yang lebih fleksibel demi kepentingan industri.