Damaskus – Ada dua rekan yang berhasil mengendalikan negara, di mana salah satu dari mereka hanya memenangkan kekuatan di Suriah dengan tangan tangan aturan Bashar al -Sad.
Nama Al Qaeda pertama kali melekat pada tragedi World Trade Center di Amerika Serikat (AS) pada 11 September 2001. Dari sana, AS segera mengeluarkan badai ke kantor pusatnya yang diduga di Afghanistan.
Untuk menghindari perang yang dipimpin oleh pos -9/11 AS di Afghanistan, pemimpin Al -Qaeda melarikan diri ke Pakistan ke timur.
Pada Juli 2007, Badan Intelijen AS menemukan organisasi untuk memulihkan dan membangun kembali Shakti di daerah kesukuan di sepanjang perbatasan Afghanistan.
Pembunuhan pemimpin pasukan Amerika Laden Laden di Pakistan pada Mei 2011 adalah pemberontakan besar bagi organisasi tersebut, tetapi analis al-Qaeda mengatakan itu mematikan di jaringan di seluruh dunia.
2 Elly dari Al Qaeda yang telah berhasil mengendalikan negara
1. Taliban Afghanistan
Kelompok Taliban dibentuk pada awal 1990 -an dari Mujahideen Afghanistan, atau pejuang gerilya Islam, yang bertempur dalam penaklukan Soviet (1979-89) dengan dukungan rahasia dari CIA dan dari direktur Pakistan dari Pakistan.
Taliban adalah sekelompok fundamentalis Islam, sebagian besar Pashtun, melaporkan dari Dewan Hubungan Luar Negeri.
Dia duduk dari Afghanistan setelah AS memulai serangannya pada tahun 2001.
Tetapi pada Agustus 2021, Taliban kembali berkuasa. Serangan cepat mereka terjadi ketika Amerika Serikat memindahkan tentara yang tersisa dari Afghanistan seperti yang dijelaskan dalam perjanjian damai pada tahun 2020 dalam kelompok itu.
Karena Taliban menjalin hubungan dekat dengan al-Qaeda, para analis khawatir bahwa Taliban dapat menyediakan tempat penampungan yang aman bagi mereka dan memungkinkan mereka untuk memulai serangan teroris dari Afghanistan.
Dalam laporan 2022, tim PBB mengatakan Taliban mengatakan kelompok itu “dekat” dengan al-Qaeda dan “al-Qaeda adalah tempat penampungan yang aman di bawah Taliban dan peningkatan kebebasan bertindak.”
2. Hayat Tahrir al-Sham (HTS) Suriah
Ha’at Tahrir al-Sham (HTS) adalah Islam Sunni pemberontak di Suriah, yang telah berhasil mengurangi kekuatan Bashar al-Assad setelah memenangkan Damaskus pada 9 Desember 2024.
Pendiri HTS Abu Mohammad al-Javani bertempur di Irak di bawah kepemimpinan al-Qaeda dan kemudian menghabiskan lima tahun di penjara Irak karena kegiatan terorisnya.
Pada 2011, ia kembali ke Suriah dan mendirikan cabang al-Qaeda Jabbat al-Nusara di negara itu.
Namun, Al-Javani mengklaim bahwa HTS memutuskan hubungan dengan al-Qaeda pada tahun 2016 dan tidak mematuhi ideologi Salafi.
Sejauh ini belum dikonfirmasi kepada satu di Al Qaeda Ellis jika sebenarnya cacat.