Yogyakarta – Oleh karena itu putra pekerja pertanian Apri Saputra Apric, Universitas Universitas Yogyakarta (bukan) tidak membantu mencapai kesuksesan yang baik. Appy, Studi Penelitian Teknologi Pengajaran hampir sempurna IPK, 3,99, III Ilmuwan Fakultas Teknik Teknik dan Teknik Teknik, 3,99, Ilmuwan III 2024/2025.
Mempelajari periode April, 3 tahun dan 4 bulan disetujui dengan nama panggilan tersebut. Di Sleman, orang yang lahir pada 11 April 2001 membuktikan bahwa latar belakang keluarga bukan merupakan hambatan untuk sukses.
Baca juga: Siswa UGM perlu 1 tahun untuk lulus s2 cum laude, apa itu misteri?
Sebagai anak dari pekerja pertanian, celemek enggan untuk melanjutkan pelatihan. Namun, tekad yang kuat untuk mengubah nasib melalui pendidikan untuk membawanya ke puncak pencapaian.
Perjuangan dan tekad yang kuat memulai perjalanan kuliah dengan mendaftarkan pengintai independen. Meskipun beasiswa Kip-College tidak dapat menerima, dia tidak menyerah. Dukungan ibu sangat ingin terus bertarung dan menempatkan target dalam lulusan terbaik.
Juga, baca: sari sari mempersembahkan cuti ayam dengan 3,82 IPK
Di tengah pandem, ia memiliki kuliah online ketika bekerja di Yogyakarta sebagai penghalang dan penjualan di Yogyakarta. Ini juga aktif di berbagai tingkat nasional dan kompetisi inovasi ilmiah, yang mengarah pada lebih dari 10 hadiah di Turit, provinsi dan penghargaan nasional.
Pencapaian akademik dan non-akademik
Selain memenangkan IPK tertinggi, Appy juga aktif di berbagai organisasi perguruan tinggi seperti teknologi teknologi, studi tanpa akhir dan SMM. Pengalaman dalam organisasi keterampilan manajemen tim, manajemen waktu, dan pembentukan pembaruan waktu.
Baca juga: bubur yang dibungkus di ITB, menjanjikan tepung
Ini juga merupakan asisten guru untuk bekerja di tempat kerja di rektor dan sebagai jaringan komputer dan program grafik. Prestasi lebih baik, mencapai desain darurat dan teknik dalam penerapan MTQMN di Inggris.
Berkontribusi untuk masa depan
Tugas terakhir adalah mengambil tesis untuk inovasi teknologi untuk anak -anak yang rusak. Dia berharap untuk berkontribusi dan berkontribusi pada pengembangan studi dan teknologi.
“Sebagai bebek beras, saya akan selalu rendah hati dan akan terus belajar. Perjuangan bukan hanya baris terakhir, tetapi tidak berkontribusi kepada siapa pun,” April.
Berhasil berhasil melalui program pelatihan internasional dan independen, termasuk beasiswa, beasiswa, termasuk beasiswa, teknik teknik teknologi dan beasiswa.
Kisah yang diilhami dari Unty Apric, April Saputra yang terinspirasi membuktikan bahwa pekerjaan yang kuat dan tekad yang kuat dapat mencapai mimpi terlepas dari asal ekonomi keluarga.