JAKARTA – Pelatih Asosiasi Pemilu dan Demokrasi (Percy), Anggraine Titi meminta RDP untuk memfasilitasi yang tak tergoyahkan dari partai -partai politik (partai politik) setelah Pengadilan Konstitusi (MK) menghilangkan ambang presiden (MK). Dia meminta agar RDP tidak mengganggu hak-hak politik partai non-politis.
Proposal dibuat dalam diskusi integritas berjudul “Polemik pemilihan presiden setelah klaim praktik pembatalan”, dalam diskusi Coffee, Jakarta Selatan, Minggu (12.12.2025). Titi mengatakan bahwa Partai Parlemen menerima kesederhanaan bahwa peserta politik di Pengadilan Konstitusi (MK).
Menurutnya, Partai Parlemen memiliki upaya yang fantastis di gawang. “Karena 99% harus berubah menjadi partai politik dengan berpartisipasi pada tahun 2029. Tahun, itu adalah partai parlemen, terima kasih banyak, partai parlemen tidak akan dikonfirmasi oleh fakta, partai tidak akan berbicara secara administratif dan faktual,” kata Titi.
Terlepas dari kenyamanan Pengadilan Konstitusi, ia meminta Partai Parlemen untuk tidak mengganggu hak-hak politik partai yang tidak berkuasa. Menurutnya, Partai Parlemen DPR harus memfasilitasi partai yang tidak mungkin untuk menjadi unit pemilihan.
“Ini adalah pengadilan konstitusional yang baik yang tidak mengganggu hak -hak politik lainnya. Lebih baik persaingan itu sehat, kondisi untuk menjadi peserta pemilihan jika dapat diberikan,” katanya, “kata Titi.
Baca Juga: Ambang Presiden Delona, Kandidat Individual Pupus
Dia juga menyarankan agar Parlemen melakukan ambang batas fraksi untuk mencegah fragmentasi di parlemen. Namun, pertimbangan Tito, kebutuhan akan kemudahan partai yang tak tergoyahkan untuk menjadi peserta pemilihan.
“Jika Anda ingin mencegah fragmentasi di parlemen, karena parlemen sebagai mitra presiden membutuhkan fragmentasi sederhana dalam hal kekuatan politik, itu dapat diterapkan dengan ambang batas faksi,” kata Profesor Hukum Pemilu di Universitas Indonesia.
“Untuk memasuki partai -partai ke Parlemen. Hanya menghapus ambang batas parlemen jika Anda ingin mengikuti ambang batas, seperti proposal, hanya 1%,” pungkasnya.