JAKARTA – Tiongkok dilaporkan telah mengumpulkan dana sebesar $846 miliar atau Rp13,5 triliun dalam bentuk obligasi khusus pemerintah jangka panjang tiga tahun sebagai bagian dari upaya untuk menstimulasi perekonomian yang sedang lesu.
Caixin melaporkan bahwa dana tersebut akan digunakan sebagian untuk membantu pemerintah daerah mengurangi beban utang luar negeri mereka. Investor dan analis telah berspekulasi mengenai berapa banyak yang akan dipinjam Tiongkok untuk mengaktifkan anggaran. Menteri Keuangan Lan Fuan mengatakan ada ruang bagi pemerintah pusat untuk meningkatkan pinjaman uang pada hari Sabtu, tanpa menentukan angka dolar yang diinginkan pasar.
Peningkatan belanja fiskal juga dipandang sebagai kunci untuk mempertahankan pertumbuhan yang didorong oleh stimulus bank sentral pada akhir September. Trader percaya bahwa Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional Tiongkok akan menyetujui anggaran khusus pada pertemuan akhir bulan ini.
Lan mengatakan bahwa upaya akan dilakukan untuk mengimbangi utang atau pinjaman pemerintah daerah yang tersembunyi. Proyek ini akan menjadi proyek terbesar dalam beberapa tahun terakhir.
Kegiatan-kegiatan tersebut dapat menjadi kunci untuk mengatasi risiko yang terkait dengan keuangan pemerintah daerah, yang menurut perkiraan Dana Moneter Internasional (IMF) pada tahun lalu terdapat utang lebih dari 60 triliun yuan.
Baca selengkapnya: Kalahkan Dolar AS, Inilah Keunggulan Pembayaran BRICS Dibandingkan Western SWIFT
Pembayaran kembali pinjaman ini mahal dan menambah beban keuangan pemerintah daerah karena berkurangnya pendapatan dari penjualan tanah dan pajak.