RADIO NEWS 4 Gereja dan Biara yang Hancur Dibom Israel, Mayoritas Berusia 1.000 Tahun Lebih

RADIO NEWS 4 Gereja dan Biara yang Hancur Dibom Israel, Mayoritas Berusia 1.000 Tahun Lebih

GAZA – Ada beberapa gereja dan biara yang hancur akibat bom Israel dalam serangan brutalnya di Gaza. Kebanyakan di antaranya merupakan situs bersejarah yang mempunyai arti khusus bagi umat Kristiani di sana.

Akibat serangan udara Israel di Gaza, tidak hanya pemukiman warga yang hancur, tapi juga tempat ibadah keagamaan. Tak hanya masjid, tempat ibadah umat Kristiani seperti gereja juga ada.

Dalam penyerangan ke Gaza, tercatat beberapa bangunan umat Kristen dihancurkan oleh roket Zionis. Ini sebuah contoh.

Gereja dan biara dihancurkan oleh bom Israel

1. jalan. Gereja Porfiri

Gereja Saint Porphyry adalah gereja Ortodoks Yunani di Gaza. Di kota ini, statusnya diakui sebagai salah satu gereja tertua yang masih digunakan hingga saat ini.

Menurut Middle East Eye, gereja ini diyakini dibangun pada tahun 425 M dan diberi nama Santo Porphyrius, diambil dari nama uskup Gaza abad kelima yang berjasa membawa agama Kristen ke kota tersebut.

Gereja ini kemudian diubah menjadi masjid pada abad ketujuh sebelum tentara salib merebutnya kembali dan merestorasi bangunan tersebut sebagai gereja pada pertengahan abad ke-12.

Seperti yang digunakan, St. Gereja Porphyry tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga menjadi tempat perlindungan bagi umat yang berbeda keyakinan dari ancaman Israel.

Pada tanggal 19 Oktober 2023, Gereja Saint Porphyry terkena serangan roket Israel yang ditujukan ke Gaza.

Tidak hanya sebagian bangunan saja yang hancur, namun serangan tersebut menewaskan sedikitnya 18 orang dan melukai banyak lainnya.

2. Gereja Keluarga Kudus

Gereja ini merupakan satu-satunya gereja Katolik di Jalur Gaza. Sebaliknya di Gaza terdapat sebuah jemaah yang terdapat sekolah pendidikan Kristen untuk anak-anak.

Selama Perang Gaza tahun 2014, sebagian halaman gereja dan kantor pendeta dihancurkan oleh serangan udara Israel yang menargetkan wilayah tersebut. Seiring berjalannya waktu, situasi menjadi semakin memprihatinkan.

Sebelumnya, Gereja Keluarga Kudus merupakan tempat perlindungan warga sipil Gaza. Namun, gereja ini masih berada di bawah pengaruh serangan kekerasan Israel.

Salah satu yang terakhir terjadi pada Juli 2024. Serangan udara Israel yang menargetkan Sekolah Katolik Keluarga Kudus menewaskan sedikitnya empat orang yang berlindung di sana, termasuk Wakil Menteri Tenaga Kerja Palestina Ihab al-Hussein.

3. Gereja Bizantium Jabalia

Berikutnya adalah Gereja Bizantium Jabalia. Lantai gereja yang dibangun pada tahun 444 ini dulunya dihiasi dengan mosaik warna-warni yang menggambarkan binatang, pemandangan berburu, dan pohon palem.

Setelah 3 tahun restorasi, Kementerian Pariwisata dan Purbakala Palestina membuka gereja ini pada awal tahun 2022.

Saat itu mereka bekerja sama dengan organisasi Perancis Premiere Urgence Internationale dan British Council.

Namun, gereja bersejarah ini pun tak luput dari serangan Israel. Beberapa bangunannya hancur akibat serangan udara militer Zionis di Gaza pada bulan Oktober.

Informasi tambahan, Gereja Bizantium Jabaliya terletak di timur laut Kota Gaza, tepat dalam batas kota Jabaliya.

4. Biara St. Mary Hilarion

Biara St. Hilario adalah sebuah biara Kristen tua dekat Deir al-Balah di Jalur Gaza. Al Jazeera melaporkan bahwa biara ini didirikan sekitar tahun 340 M pada masa pemerintahan Romawi.

Situs ini rusak akibat gempa bumi tahun 614 dan ditinggalkan. Namun untungnya, para arkeolog Palestina mulai melakukan penggalian pada akhir tahun 1990-an dan berhasil menemukannya kembali.

UNESCO juga menambahkan biara tersebut ke Daftar Warisan Dunia sementara pada tahun 2012. Sayangnya, bangunan bersejarah ini rusak akibat pengeboman Israel di Gaza.

Ini adalah serangkaian gereja dan biara yang dihancurkan oleh pemboman Israel di Gaza.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *