Ini Dua Model Pembangunan Sekolah Rakyat

Ini Dua Model Pembangunan Sekolah Rakyat

JAKARTA – Istana dari Kantor Komunikasi Presiden mengungkapkan bahwa ia telah menyiapkan dua model dalam membangun sekolah orang. Kita tahu bahwa sekolah -sekolah yang terkenal berada di bawah koordinasi Kementerian Sosial (Kementerian Sosial) untuk anak -anak dalam kelompok miskin dan ekstrem.

Pernyataan resmi Kota yang diterima, model pertama pengembangan sekolah -sekolah populer adalah kebangkitan aset, yaitu penggunaan aset perwakilan dari Kementerian Sosial, Pemerintah Daerah, Pendidikan Tinggi, Perusahaan Publik dan Swasta. Pembaruan dilakukan dengan cara terbatas untuk menyelesaikan instalasi / infrastruktur sekolah dan asrama.

“Model kedua adalah konstruksi baru di area seluas 5 hingga 10 hektar tanah milik pemerintah daerah, pendidikan tinggi, boom dan swasta. Bangunan baru dalam bentuk menara sekolah, asrama (pria/anak perempuan), gedung kantor dan perumahan guru,” tulis sebuah pernyataan pada hari Rabu (3/3/2025).

Instalasi baru juga disiapkan dengan Standar Nasional Sekolah, yaitu ketersediaan ruang hijau terbuka (RTH), fasilitas olahraga, klinik, tempat ibadah dan laboratorium.

Juru bicara Kantor Komunikasi Presiden, Ujang Komarudin, mengatakan sekolah -sekolah terkenal bertujuan untuk memperluas akses ke pendidikan bagi orang miskin dan miskin ekstrem. “Sekolah orang diciptakan untuk mencapai semua tingkat masyarakat yang hidup dalam kemiskinan,” katanya.

Berdasarkan laporan Badan Statistik Sentral (BPS) yang terkait dengan indikator kesejahteraan orang 2024, jumlah fraktur

Tahun ajaran 2023/2024 terdaftar untuk pertumbuhan di semua tingkatan. Kemudian, hingga 74,51% dari rumah tangga ekstrem ekstrem dengan sekolah dasar dididik.

Kemudian, data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada Januari 2025 mendaftarkan sekitar 730.703 siswa sekolah menengah yang menyatakan diri tetapi tidak melanjutkan pendidikan mereka di tingkat yang lebih tinggi.

Menurut Ujang, data di atas adalah beberapa fakta yang menjelaskan bagaimana kemiskinan terkait erat dengan pendidikan rendah. Kemiskinan dapat memiliki dampak multidimensi. Mulai dari pendidikan rendah, kesehatan, anak -anak, mereka dengan mudah jatuh ke dunia kejahatan. Kemudian, tumbuh di lingkungan yang tidak sehat, itu menyebabkan pengangguran dan konflik sosial.

Akibatnya, sekolah orang harus menjadi model pendidikan yang komprehensif yang mampu mengeluarkan anak -anak dari keluarga miskin dari lingkaran kemiskinan.

“Seperti yang dikatakan presiden dalam beberapa kasus, sekolah orang akan membuka pendekatan yang lebih luas untuk anak -anak dari keluarga miskin sehingga mereka bisa mendapatkan pendidikan yang tepat,” pungkasnya.

53 sekolah orang siap beroperasi selama tahun akademik 2025/2026

Sebelumnya, Menteri Sosial Saifullah Yusuf (GUS IPUL) melaporkan bahwa sejauh ini, ada 53 kursi yang siap untuk menjaga orang dari orang -orang dan beroperasi pada tahun ajaran 2025/2026.

“Kami melaporkan bahwa setiap hari, sudah ada lebih dari 50 negara, 53 negara justru, yang siap untuk menjaga sekolah populasi ini. Namun, data akan terus dikembangkan karena 2-3 hari ke depan kami berkoordinasi dengan gubernur, dengan bupati, ketua (11/3/2025).

Menurut Gus Ipul, Presiden Prabowo Suubanto juga menuntut agar program ini terus matang dan dapat memasukkan sebanyak mungkin daerah. “Pada prinsipnya, presiden bertanya apa yang telah kami rencanakan untuk matang, mengikuti, dan berapa banyak daerah yang dapat berpartisipasi dalam kesempatan pertama ini.”

Pada saat yang sama, kepala BPS amalia Adinggar Widyasanti menekankan bahwa penerimaan siswa akan didasarkan pada data sosial ekonomi nasional (DTEN), terutama oleh kelompok Desigs 1 dan Desil 2, yang merupakan komunitas dengan kondisi ekonomi yang paling terancam.

Dia juga menyebutkannya dari 53 tempat terpilih, kebanyakan dari mereka di daerah yang membutuhkan sekolah dan memiliki sejumlah besar komunitas yang tidak menguntungkan. “Itu sebabnya sangat harmonis dengan data BPS,” kata Amalia.

Gus Ipul menambahkan bahwa administrasi sekolah orang berfokus tidak hanya pada program studi, tetapi juga memberikan persiapan untuk infrastruktur. Dia menyebutkan bahwa sekolah -sekolah terpilih harus memenuhi kondisi kelayakan, termasuk ketersediaan asrama, kelas, tempat ibadah, kilang anggur, fasilitas olahraga.

“Ya, inilah mengapa kami adalah apa yang saya sebut 53 karena dianggap sebagai asrama atau bangunan sudah cukup. Bangunannya sudah cukup, ada sekolah, ada asrama, ada tempat untuk beribadah, ada tempat makan, ada tempat untuk olahraga dan hal -hal penting lainnya,” jelasnya.

Lokasi sekolah -sekolah populer juga didistribusikan di berbagai daerah, termasuk Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, NTT, Kalimantan dan Papua. Selain itu, dua universitas, yaitu Universitas Brawijaya, Malang dan Universitas Negeri Surat (UNSA), mengatakan komitmen mereka untuk mendukung implementasi program ini.

Pemerintah akan terus mengkonsolidasikan kebutuhan anggaran untuk pengembangan dan renovasi fasilitas sekolah umum. “Presiden meminta kami untuk terus berkonsolidasi, sebanyak mungkin dan tidak peduli bagaimana bagian dari pujian keluarga miskin dan untuk mendorong renovasi yang tidak menguntungkan untuk melakukan Golden Indonesia lainnya pada tahun 2045,” kata Gus Ipul.

Saat ini, berbagai tim kementerian yang bersangkutan membahas aspek -aspek penting dari program ini, mulai dari program studi, merekrut staf pengajar, fasilitas, pengawasan, tata kelola. Gus Ipul juga menekankan bahwa dalam beberapa minggu mendatang, pemerintah akan mengumumkan program yang lebih jelas terkait dengan jumlah siswa untuk alokasi sekolah dan anggaran. “Tuhan ingin, dalam 1-2 minggu ke depan, saya berharap gambarnya lebih jelas.”

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *