Rumah Pangan PNM, Berdayakan Nasabah untuk Dukung Asta Cita

Rumah Pangan PNM, Berdayakan Nasabah untuk Dukung Asta Cita

Jakarta – PT Permodalan National Madani (PNM) menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama ibu -ibu miskin melalui Program Rumah Makanan PNM.

Program ini tidak hanya mendukung ketersediaan dan akses makanan bagi masyarakat tetapi juga menjadi pilar dalam mendukung program makan nutrisi pemerintah untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional, salah satu pemerintah Probovo.

Salah satu penerima manfaat dari program ini adalah Ny. Aam, pelanggan PNM Mekaar, mereka mendapatkan bantuan biji sayuran seperti pakkoy, tomat dan cabai. Selain itu, ia juga menerima pelatihan dan bantuan dalam proses manajemen pabrik. Sekarang, tanaman ini tidak hanya cocok untuk kebutuhan makanan keluarga, tetapi juga memberikan penghasilan tambahan melalui penjualan produk tanaman.

PNM bekerja dengan Jimmy Ghost Foundation dalam Program Rumah Makanan PNM. Sebagai mitra strategis, Jimmy Ghost Foundation bertindak sebagai offtaker tanaman sehingga ibu pembuat yang telah menerima program ini dapat memperoleh konfirmasi pasar dan meningkatkan pendapatan mereka dengan cara yang stabil.

Presiden PNM, Arif Malyadi, mengatakan bahwa program tersebut merupakan manifestasi yang jelas dari komitmen PNM untuk mendukung ketahanan pangan nasional ketika meningkatkan kesejahteraan keluarga pelanggan McCar.

“PNM berusaha membawa peluang ekonomi baru untuk membuka peluang ekonomi baru melalui sektor makanan melalui pembiayaan dan bantuan bisnis PNM. Program PNM Food House dianggap sebagai salah satu pendorong keamanan pangan dan kesejahteraan keuangan masyarakat.”

Dengan program PNM Food House, sebagian besar hal diharapkan dapat memenuhi semakin banyak kebutuhan makanan dan mendapatkan penghasilan tambahan. PNM terus berinovasi dan memperluas ruang lingkup program, sehingga manfaatnya tersebar luas dan memiliki dampak positif pada keamanan pangan nasional.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *