JAKARTA – Industri otomotif Indonesia hidup dengan kehadiran pemain baru di segmen mobil listrik.
Persaingan yang diintensifkan ini diprediksi untuk mempromosikan pertumbuhan pasar mobil listrik yang signifikan pada tahun 2025. Konsumen akan semakin tidak efisien dengan berbagai model dan harga kompetitif.
Ketua Arista Group Hartono Soor menyatakan kepercayaan diri dalam pengembangan pasar mobil listrik tahun ini. Menurutnya, tren positif yang terjadi pada tahun sebelumnya akan berlanjut, bahkan memprediksi bahwa penjualan mobil listrik akan meningkat sebesar 10 persen.
“Saya suka tawaran vendor, Denza, terasa panas, hangat, dan bersemangat.
Untuk informasi, penjualan mobil listrik lebih dari 2024 mencapai 43.188 unit. Kendaraan ramah lingkungan ini memenangkan pangsa pasar 5 persen dari penjualan grosir 865.723 unit nasional.
“די אָטאַמאָוטיוupa מאַרק אין ינדאָנעסיאַ דעם יאָר איז ניט אָוקיי, דאָס יאָר עס ו ניט זין בעסער ו לעצט יאָר. מער ענג, מער ענג, “האט ה,” האט דער יונגטאָנו אט האט ה חלק.
Kehadiran Bide di Indonesia telah memberikan warna baru untuk pasar kendaraan listrik. Pengguna Homeland semakin tertarik untuk membeli mobil listrik karena kualitas dan harga yang ditawarkan oleh BYD.
Menurut data dari Asosiasi Industri Otomotif Indonesia (Gaikindo), penjualan Bide di Grosir di 1224 berjumlah 15.429 unit. Meskipun Dena D9, yang baru diluncurkan, mencatat 937 unit dalam dua bulan.
Dengan meningkatnya jumlah pemain dan model yang ditawarkan, pasar mobil listrik Indonesia diharapkan lebih kompetitif dan menarik konsumen. Apakah perkiraan pertumbuhan 10 persen akan direalisasikan? Mari kita tunggu perkembangan selanjutnya.