Belar Lampung – Dua pembuat konten dipecat oleh penduduk ketika mengembangkan banjir di Arinda Lampung pada hari Minggu (23 Februari 2025) tentang pengusiran dalam pengusiran yang muncul di media sosial.
Dua konten yang dibuat, Ahmad Enjella dan Mak Klara diteriaki oleh penduduk ketika mereka diusir. Warga meminta mereka untuk menghapus file konten yang dibuat.
Orang -orang merasa secara psikologis karena di tengah bencana mereka melewati pencipta konten, menggunakan situasi ini untuk membawa manfaat pribadi. Mereka berpikir bahwa konten tidak berguna bagi korban banjir.
Dalam kejadian ini, kedua desainer meminta maaf karena membuat tanah perumahan Arinda Permmai.
Trantib Kelurahan Pematang Wangi, Tanjung Senni Arfanni Senna Tonchage pada pengusiran dua konten membuat video banjir. Keduanya mengundang anak -anak untuk berenang di posisi banjir. Itulah yang membuat perasaan penduduk desa. “
Karena aliran cepat dan di dekat sungai adalah salah satu alasan bagi masyarakat setempat yang disebabkan oleh emosi. Jika apa yang terjadi, itu akan hilang dari penduduk setempat.
Dia tidak meminta pencipta untuk berpartisipasi dalam keinginan penduduk tetapi masih melihat bagaimana semuanya dilakukan dalam membantu masyarakat setempat.