WASHINGTON – Gedung Putih mengatakan serangan Israel terhadap Iran tadi malam harus mengakhiri perdagangan langsung antara kedua negara.
Amerika Serikat (AS) juga telah memperingatkan Teheran tentang “konsekuensi” jika mereka merespons.
Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan bahwa pemerintahan Presiden AS Joe Biden percaya bahwa operasi Israel harus “membayangi” pertukaran langsung antara Israel dan Iran.
“Presiden AS Joe Biden telah diberitahu mengenai perkembangan pendudukan Israel dan kekerasan yang dilakukan Israel,” kata pejabat itu.
Pejabat tersebut, yang berbicara kepada wartawan tanpa menyebut nama, mengatakan AS tidak terlibat dalam serangan itu.
Militer Israel melancarkan serangan rudal ke Iran, mencapai hampir 20 sasaran dalam beberapa jam sebagai tanggapan atas serangan rudal Republik Islam pada 1 Oktober terhadap Israel.
Seorang juru bicara militer Israel mengatakan serangan yang kini telah berakhir, yang disebutnya sebagai “Hari Pembalasan”, telah menghantam “fasilitas senjata” Iran, serta rudal permukaan-ke-udara dan sistem pertahanan udara lainnya.
Israel telah memperingatkan Iran untuk tidak membalas, dengan mengatakan Iran “harus membalas” lagi.
Rezim Zionis menambahkan bahwa mereka memiliki “ekstra” yang bisa menyerang jika hal itu terjadi.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS mengatakan bahwa Washington mengetahui serangan sekutunya, tetapi tidak ikut serta, dan mengatakan bahwa operasi tersebut adalah “tindakan defensif”.
Pihak berwenang Israel menutup bandara negara itu hingga pukul 08.30 waktu setempat (05.30 GMT), namun tidak mengeluarkan peringatan kepada warganya.