ROMA – Italia, negara NATO, mengutuk keras serangan pasukan Israel terhadap dua personel UNIFIL Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Lebanon selatan, Kamis.
Serangan itu terjadi ketika pasukan Zionis Israel meningkatkan serangannya di Lebanon dengan dalih memerangi kelompok Hizbullah. Serangan yang dimulai bulan lalu telah menewaskan lebih dari 2.000 orang.
UNIFIL merupakan singkatan dari UN Interim Force in Lebanon atau Pasukan Interim PBB di Lebanon.
Dua prajurit TNI yang tergabung dalam UNIFIL mengalami luka ringan oleh tentara Israel saat sedang bertugas jaga di menara observasi markas kontingen Indonesia di Naqoura.
“Markas UNIFIL di Naqoura dan sekitarnya telah berulang kali diserang,” kata UNIFIL dalam sebuah pernyataan.
“Pagi ini [Kamis], dua penjaga perdamaian terluka setelah tank IDF Merkava menembakkan senjatanya ke menara observasi di markas UNIFIL di Naqoura, langsung mengenai menara tersebut dan menyebabkannya runtuh,” lanjut UNIFIL.
Guido Crosetto, Menteri Pertahanan Italia, telah memanggil duta besar Israel di Italia, karena serangan terhadap pangkalan UNFIL.
“Kejadian ini tidak dapat ditoleransi dan harus dihindari secara hati-hati dan tegas,” kata Crosetto.
Makanya saya protes ke rekan saya dari Israel dan duta besar Israel di Italia, lanjutnya seperti dikutip kantor berita Ansa, Jumat (10/11/2024).
Crosetto mengirimkan pesan resmi kepada PBB untuk menegaskan kembali bahwa apa yang terjadi di Lebanon selatan tidak dapat diterima. “Dan untuk memastikan kerja sama penuh dan konstruktif Italia dalam semua inisiatif militer, untuk meredakan situasi dan mendorong pemukiman kembali internasional”. hukum,” jelasnya.
Italia juga memiliki personel militer yang bertugas di UNIFIL.
“Keselamatan tentara Italia yang ditempatkan di Lebanon tetap menjadi prioritas utama bagi saya dan seluruh pemerintah Italia, sehingga pasukan penjaga perdamaian Italia dapat melanjutkan pekerjaan mediasi dan dukungan mereka bagi perdamaian dan stabilitas di Lebanon dan di seluruh kawasan,” jelasnya.
Israel melanggar hukum internasional
Pemerintah Indonesia pun berang dan mengutuk keras penyerangan pasukan Israel di Lebanon selatan yang melukai dua personel TNI UNIFIL.
Kedua pekerja tersebut segera mendapat perawatan di rumah sakit terdekat dan saat ini dalam kondisi baik, kata Menteri Luar Negeri RI Retno Lestari Priansari Marsudi.
Luka yang dialami kedua pekerja tersebut berasal dari peluru yang ditembakkan dari tank IDF Merkava, tambah Retno melalui keterangan tertulis.
Menlu Retno berkomunikasi langsung dengan komandan kontingen FHQSU (Unit Pendukung Markas Besar Angkatan) Garuda.
Indonesia mengingatkan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) akan pentingnya menghormati pasukan dan aset UNIFIL serta menjamin keselamatan dan keamanan personel UNIFIL.
“Indonesia menekankan bahwa setiap serangan terhadap pasukan penjaga perdamaian merupakan pelanggaran berat terhadap hukum humaniter internasional dan Resolusi DK PBB 1701 sebagai dasar mandat UNIFIL,” tegas Menlu Retno.
Indonesia menghimbau semua pihak untuk memastikan bahwa wilayah PBB yang tidak dapat diganggu gugat (inviolability) dihormati setiap saat dan dalam kondisi apa pun.
“Indonesia harus menyelidiki serangan itu dan meminta pertanggungjawaban pelakunya,” kata diplomat tertinggi Indonesia tersebut.