BEIRUT – Invasi darat Israel ke Lebanon menimbulkan sejumlah dampak nyata. Salah satunya berdampak pada tertundanya atau dibatalkannya banyak jadwal penerbangan di Timur Tengah.
Seperti kita ketahui, Israel melintasi perbatasan Lebanon pada Selasa (10/01). Dalam aksinya, tentara Zionis mengaku ingin membasmi Hizbullah yang berbasis di negara tersebut.
Dalam hitungan hari setelah invasi darat Israel, berbagai dampak mulai muncul sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari warga. Hal ini termasuk gangguan jadwal penerbangan yang berdampak pada Lebanon dan negara tetangga.
Banyak penerbangan dari Lebanon dibatalkan karena invasi darat Israel
1. Sejumlah maskapai penerbangan membatalkan penerbangan
Meningkatnya ketegangan di Timur Tengah telah menciptakan kekacauan dalam lalu lintas udara. Sejumlah maskapai penerbangan global diketahui mengalihkan atau membatalkan penerbangan dari Lebanon.
Mengutip Reuters, situasi ini terjadi tak lama setelah Israel mengumumkan invasi darat ke Lebanon pada Selasa (10/01).
Banyak maskapai penerbangan mengatakan mereka tidak akan mengoperasikan penerbangan hingga setidaknya pertengahan Oktober, tergantung pada situasi keamanan di Lebanon.
Situasi ini menimbulkan kepanikan di kalangan warga negara asing di Lebanon. Mereka tidak dapat meninggalkan negara tersebut karena maskapai penerbangan yang ada telah membatalkan operasinya karena masalah keamanan.
Misalnya saja penerbangan ke Inggris dari Bandara Internasional Rafik Hariri. Meski bandara tersebut masih beroperasi, maskapai seperti Turkish Airlines, Emirates, Air France, dan Air Arabia untuk sementara membatalkan penerbangannya tanpa ada kejelasan kapan operasionalnya akan dilanjutkan.
2. Tidak hanya di Lebanon
Gangguan penerbangan tidak hanya terjadi di Lebanon atau Israel. Sejumlah negara lain di Timur Tengah juga merasakannya.
Mengutip Al Arabiya, Emirates yang berbasis di Dubai telah membatalkan penerbangan ke sejumlah negara karena masalah keamanan. Ini termasuk Irak, Iran dan Yordania.
Selain itu, FlightRadar24 juga melaporkan penundaan di Kuwait untuk jangka waktu tidak terbatas. Sementara di Bandara Internasional Queen Alia Amman Yordania, sekitar 38 persen penerbangan dibatalkan.
3. Saham-saham penerbangan anjlok
Gangguan penerbangan yang terjadi baru-baru ini di Timur Tengah diperkirakan akan memberikan pukulan besar bagi industri yang terkena dampaknya.
Padahal, sebelumnya industri penerbangan banyak menghadapi pembatasan akibat konflik Israel dan Hamas, termasuk Rusia dan Ukraina.
Gangguan perjalanan udara di Timur Tengah juga mempengaruhi saham-saham di sektor perjalanan dan penerbangan, menurut laporan Reuters.
Saham operator tur terbesar Eropa TUI (TUI1n.DE) turun hampir 5%, sementara Lufthansa (LHAG.DE) turun 4,4%.
Berikut beberapa fakta pembatalan banyak penerbangan dari Lebanon akibat invasi darat Israel.