4 Profesi yang Tidak Bisa Digantikan AI, Nomor 1 Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

4 Profesi yang Tidak Bisa Digantikan AI, Nomor 1 Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

JAKARTA – Setidaknya ada empat profesi yang tidak bisa digantikan oleh AI (kecerdasan buatan). Berikut empat pekerjaan dan jurusan perguruan tinggi yang sesuai yang dibutuhkan dalam pekerjaan tersebut.

Kecerdasan Buatan (AI) kini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat sehari-hari. Teknologi ini tidak lagi terbatas pada laboratorium penelitian atau sektor industri saja, namun sudah menyentuh hampir seluruh bidang kehidupan.

Baca Juga: 5 Pekerjaan Menjanjikan untuk Lulusan Sastra Inggris Gaji Rp 5-15 Juta

Keberadaan kecerdasan buatan kini menjadi semakin integral dalam segala hal, mulai dari layanan kesehatan hingga transportasi dan komunikasi. untuk menciptakan platform pembelajaran adaptif yang dapat menyesuaikan dengan kebutuhan setiap siswa.

Di perbankan, AI membantu mendeteksi penipuan dan menganalisis kredit, dan di dunia hiburan, AI menciptakan konten cerdas yang disesuaikan dengan preferensi audiens.

Baca juga: Perhatikan Jurusan Masa Depanmu, Berikut 15 Jurusan Perguruan Tinggi yang Kamu Butuhkan di Masa Depan

Mckinsey Global Company memperkirakan bahwa pada tahun 2030, sekitar 30 persen pekerjaan akan dapat diotomatisasi menggunakan kecerdasan buatan. Lantas pekerjaan dan jurusan apa di perguruan tinggi yang penting di masa depan?

Dikutip dari Instagram Ditjen Dikti, berikut 4 profesi yang tidak bisa tergantikan oleh AI dan universitasnya yang akan terus relevan di masa depan.

4 pekerjaan yang tidak bisa digantikan oleh AI1. Pedagog (guru)

Teknologi kini telah memasuki ruang kelas. Istilah smart class kini sudah tidak asing lagi di dunia pendidikan. Apapun itu, posisi guru tetap tidak berubah.

Baca Juga: 10 Perguruan Tinggi Terbaik Dengan Pekerjaan Tersulit di Dunia Tapi Gaji Besar Apakah Anda memiliki program gelar sendiri?

Guru seringkali disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa karena jasanya yang besar terhadap bangsa dan negara, namun mereka tidak mendapatkan pengakuan yang pantas mereka terima.

Merekalah yang terdepan dalam dunia pendidikan, melahirkan generasi-generasi cerdas bagi bangsa, yang tugasnya tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan, tetapi juga memotivasi peserta didik, mengembangkan karakter.

Jurusan Terkait: Pendidikan

2. Tenaga kesehatan (dokter, perawat, psikolog)

Meskipun AI telah memberikan banyak kontribusi pada sektor layanan kesehatan, seperti diagnostik berbasis gambar dan analisis data, teknologi ini lebih merupakan alat untuk mempercepat dan meningkatkan pekerjaan dokter dibandingkan sepenuhnya menggantikan peran tersebut. rakyat.

Hal ini karena dunia perawatan kesehatan memerlukan banyak empati, keterampilan komunikasi, dan pengambilan keputusan yang rumit untuk membantu pasien pulih, yang tidak dimiliki robot.

Jurusan yang Layak: Kedokteran, Keperawatan, Psikologi, dan Terapi Okupasi

3. Karya kreatif (seniman, desainer, penulis)

Tidak dapat dipungkiri bahwa bekerja di dunia kreatif tentunya fleksibel mengikuti perkembangan teknologi saat ini. Tak heran jika pekerja kreatif akan bertahan karena kecerdasan buatan tidak bisa meniru imajinasi, kreativitas, dan emosi manusia.

Meskipun AI kini banyak digunakan dalam solusi desain, AI tidak dapat memahami konteks budaya, sosial, dan emosional untuk menciptakan karya yang bermakna.

4. Manajer (CEO, manajer, politisi)

AI memang bisa mengolah data untuk mengambil keputusan, namun apakah AI bisa menginspirasi dan terhubung dengan banyak orang?

Jurusan yang relevan: manajemen, administrasi publik, ilmu politik.

Inilah empat profesi yang tidak bisa digantikan oleh kecerdasan buatan, termasuk studi perguruan tinggi yang relevan. Semoga informasi ini bermanfaat bagi para pembaca setia SINDOnews.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *