NEW YORK – Sekitar 100 bintang di langit menghilang dalam misteri kosmik yang membingungkan para astronom. Penyebabnya masih belum jelas, namun fenomena membingungkan mulai muncul pada tahun 2019.
Cahaya bintang mungkin meredup atau bintang bisa meledak, namun biasanya bintang tersebut tidak hilang tanpa jejak.
Dengan menggunakan perangkat lunak yang canggih, tim peneliti menemukan sekitar 150.000 sumber cahaya di luar angkasa yang telah hilang selama beberapa dekade.
Mereka kemudian memfilter gambar tersebut dan mempersempitnya menjadi 100 bintang yang kemudian ditemukan hilang.
Seperti dilansir Daily Start, tim peneliti berteori bahwa benda hilang tersebut sebenarnya adalah asteroid.
Teori menarik lainnya mengatakan bahwa bintang tidak meledak dalam fenomena yang disebut supernova, yang memancarkan cahaya sangat terang, namun menghilang ke dalam lubang hitam.
“Hilangnya begitu total sehingga tidak terjadi ledakan,” kata astronom Alejandro Viña-Gomez.
Jerry Gilmore, astronom dan profesor di Universitas Cambridge di Inggris, terlibat dalam proyek Gaia, yang melibatkan pemetaan langit dan penghitungan jumlah bintang di Bima Sakti, galaksi tempat kita tinggal.
Dengan menggunakan data yang dikumpulkan, tim Gaia membuat model 3D Bima Sakti untuk menentukan jumlah bintang di galaksi.
Gilmore mengatakan berdasarkan data awal, ada sekitar dua miliar bintang di Bima Sakti.
“Itu sekitar 1% dari total jumlah bintang di galaksi ini,” kata Gilmour kepada BBC.
Berdasarkan data tersebut, jika 1% setara dengan dua miliar bintang, maka jumlah total bintang di Bima Sakti bisa menjadi 200 miliar bintang.
Bimasakti adalah salah satu dari beberapa jenis galaksi yang kita kenal. Menurut Profesor Gilmore, hampir semua galaksi di alam semesta memiliki jumlah bintang yang kurang lebih sama dengan Bima Sakti.