MAKASSAR – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bertekad untuk terus mendukung dan memperkuat perekonomian daerah, salah satunya melalui sistem Usaha Kecil, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Acara yang berlangsung di Makassar ini bertujuan untuk memperluas pasar dan memberikan peluang bagi para pelaku UMKM khususnya di Sulawesi Selatan (Sulsel).
Manajer PT Pegadaian Distrik Makassar, Edwin S Ingkiriwang, perwakilan penyelenggara BUMN, mengungkapkan kebahagiaan dan kepuasannya bisa menjadi bagian dari pasar UMKM KRIYAsi Indonesia.
Pada Minggu (27/10/2024), Edwin mengatakan, “Ini merupakan aksi bersama BUMN membentuk Kementerian BUMN untuk mendukung pengembangan UMKM yang terbukti penting dalam mendukung perekonomian nasional.”
Pakar Keuangan dan Pembangunan UMKM Kementerian BUMN Loto Srinaita Ginting menjelaskan, pemerintah pusat melalui BUMN mendapat dukungan nyata untuk bisa memajukan dan mengembangkan wirausaha UMKM di Indonesia.
Katanya, ada tiga jenis subsidi yang diberikan BUMN kepada pelaku UMKM. Meliputi, pertama, dukungan pendidikan dan pelatihan bagi UMKM.
“BUMN saat ini melakukan pelatihan dan pembinaan melalui 250 Rumah BUMN di Indonesia. Selain itu, banyak juga BUMN yang memiliki program inkubasi jika belum memiliki Rumah BUMN,” ujarnya.
Poin kedua, kata Loro, adalah mendorong pembiayaan kepada BUMN, khususnya Himbara (Himpunan Bank-Bank Negara) dan non-Himbara yang memiliki program penyaluran pembiayaan seperti Pegadaian dan PNM (Permodalan Negara).
Dukungan nyata yang ketiga adalah dukungan perluasan produk yang dikembangkan BUMN melalui website Pasar Digital UMKM (Padi) yang dapat menjadi tempat bertemunya penjual dan pembeli. Saat ini terdapat 93 BUMN yang dapat melihat produk UMKM di website tersebut. bantuan statistik.”
Saat ini seluruh pelaku UMKM tertarik pada bidang manufaktur, namun peluangnya dibatasi oleh dua faktor.
“Pertama terkait pasar, dan kedua terkait akses terhadap lembaga keuangan,” kata Sekda Sulsel Jufri Rahman.
Jufri menjelaskan, banyak pinjaman usaha yang tidak memerlukan banyak hal, namun perusahaan atau pengelola keuangan tidak mempunyai waktu untuk mengurus berbagai hal yang dibutuhkan lembaga keuangan.
Maka Jufri mengatakan, sebaiknya pemerintah atau pemangku kepentingan terkait mendukung upaya pengembangan usaha kecil dengan membuka dan memperluas pasar.
“Ini merupakan hal yang penting dan itulah yang dilakukan oleh perusahaan pegadaian dan banyak perusahaan publik (seperti event organizer) untuk mendukung upaya ini. Ini adalah bagian dari upaya kami untuk memperluas pasar, sehingga pada saatnya akan membangun kebebasan. para pelaku UMKM”.
Keenam BUMN tersebut menjadi tuan rumah bagi 86 UMKM yang memamerkan beragam produk kerajinan khas Makassar, Toraja, dan banyak daerah lainnya.