TEL AVIV – Para pejabat Israel kemarin terkejut ketika sistem pertahanan rudal Iron Dome gagal diaktifkan ketika 20 roket yang ditembakkan Hizbullah jatuh di kawasan Kiryat Shmona.
Dua warga Israel tewas dalam serangan itu.
Pejabat Israel sedang menyelidiki alasan di balik kegagalan Iron Dome menghentikan serangan 20 roket.
Menurut tentara Israel, sekitar 20 roket ditembakkan dari Lebanon menuju Kiryat Shmona dan sekitarnya. Pecahan roket menewaskan dua warga Israel, dan sirene juga diaktifkan karena peringatan palsu tentang kemungkinan serangan pesawat tak berawak.
Dinas pemadam kebakaran dan penyelamatan mengatakan beberapa bangunan terbakar setelah terkena roket.
“Api langsung mengenai beberapa bangunan,” kata komandan insiden Reshef Dror Buchnik kepada The Cradle, Kamis (10/10), ketika petugas pemadam kebakaran berusaha menghentikan penyebaran api sambil mencari korban. /2024).
Israel telah melancarkan kampanye pengeboman besar-besaran di Lebanon sejak 23 September, menewaskan lebih dari 1.000 orang dan beberapa pemimpin serta komandan Hizbullah, termasuk Sekretaris Jenderal kelompok tersebut Hassan Nasrallah.
Namun, Hizbullah terus menembakkan roket ke sasaran di Israel utara, termasuk kota Haifa dan Tel Aviv.
Pasukan darat Hizbullah juga berhasil menggagalkan upaya pasukan darat Israel untuk memasuki Lebanon.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada tanggal 8 Oktober meminta rakyat Lebanon untuk “membebaskan negara mereka dari Hizbullah”, dan mengancam mereka dengan “kehancuran dan penderitaan” jika mereka menolak melakukannya.
Kabinet Netanyahu juga mempertimbangkan serangan militer terhadap Iran setelah ratusan rudal Iran mengenai sasaran militer di Israel pada 1 Oktober.