Mengenal Penyakit Scabies yang Sering Dialami Santri: Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya

Mengenal Penyakit Scabies yang Sering Dialami Santri: Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya

JAKARTA – Penyakit kudis atau scabies merupakan salah satu penyakit kulit yang sering ditemui santri di pesantren. Asrama bersama, kurangnya kebersihan kesehatan dan tingginya kontak tubuh di kalangan pelajar menyebarkan penyakit ini dengan mudah.

Kudis dari keropeng kecil yang disebut sarcopte, kudis, sangat kudis. Penyakit ini mempengaruhi kenyamanan dan keamanan siswa dalam beraktivitas sehari-hari.

Pelajari tentang rasa gatal yang sering ditemui siswa

Apa itu Kudis?

Kudis adalah penyakit kulit yang sangat menular yang disebabkan oleh tungau kecil yang menggaruk dan masuk ke dalam kutikula. menggali terowongan di bawah kulit untuk bertelur. Hal ini menyebabkan rasa gatal dan gatal.

Berdasarkan pemberitaan Medical News, Selasa (22/10/2024), penyakit ini menular tidak hanya melalui kontak kulit, tetapi juga melalui benda-benda umum seperti pakaian, handuk, atau seprai.

Penyebab linu panggul

Santri yang tinggal di pesantren seringkali berbagi fasilitas seperti taman bermain, kamar mandi, dan barang-barang pribadi. Kondisi ini memudahkan tungau penyebar kudis.

Kebiasaan mengganti pakaian dan tempat tidur, atau tidak mencuci tangan, mungkin akan memperburuk penyebaran penyakit ini. Lingkungan yang kacau dan ventilasi yang buruk juga mempercepat penyebaran rayap.

Gejala kudis

Gejala utama kudis adalah rasa gatal yang hebat, terutama pada malam hari. Gatal ini disebabkan oleh tungau, telur, atau alergen yang masuk ke bawah kulit.

Selain gatal, ruam atau bercak kecil juga bisa muncul di bagian tubuh tertentu. Ini menekuk terutama di jari, tangan, siku dan bagian lain seperti pinggang dan sayap.

Jika tidak segera diobati, kudis dapat menimbulkan luka akibat garukan terus menerus sehingga dapat memicu infeksi sekunder. Infeksi ini dapat memperburuk kondisi kulit dan memerlukan perhatian medis lebih lanjut.

Bagaimana kudis menyebar?

Kudis dengan cepat menyebar ke lingkungan ramai, seperti asrama pesantren. Penyakit ini biasanya menular melalui kontak kulit langsung yang sering dilakukan melalui tidur, berjabat tangan, atau berolahraga.

Selain itu, barang-barang pribadi seperti pakaian, handuk, dan seprai juga dapat digunakan bersama.

Bagaimana tidak gatal

Pencegahan penyakit skabies memerlukan perhatian khusus pada bidang kesehatan diri dan lingkungan sekitar. Berikut beberapa upaya preventif yang dapat dilakukan oleh santri dan pengurus pondok pesantren.

1. Pelayanan kesehatan pribadi

Pelajar hendaknya menjaga kebersihan tubuh dengan mencuci secara teratur, terutama setelah berolahraga atau berkeringat. Menggunakan sabun antiseptik membantu membersihkan kulit dari kotoran dan mikroba berbahaya.

2. Hindari berbagi barang pribadi

Siswa tidak boleh berbagi barang pribadi seperti pakaian, handuk atau sprei dengan orang lain. Untuk mengurangi risiko penularan, setiap siswa harus memiliki tempat tidur dan toilet sendiri.

3 mencuci pakaian dan piring secara teratur

Pakaian, handuk, dan seprai harus dicuci secara teratur dengan air panas untuk membunuh tungau. Pengurus pondok pesantren menjaga kesehatan ruangan dan memastikan piring dicuci dan dicuci secara rutin.

4. menjaga kebersihan area asrama

Fasilitas asrama dan pesantren harus selalu bersih dan berventilasi. Ini membantu mengurangi kerusakan gigi. Ventilasi yang baik membantu sirkulasi udara dan mencegah tumbuhnya parasit atau mikroorganisme.

5 jika terinfeksi segera obati

Jika ada siswa yang mengalami gejala gatal-gatal, segera dapatkan bantuan medis. Seringkali dokter akan meresepkan krim atau salep khusus yang dapat membunuh tungau dan telurnya. Semua siswa di sekitar harus diperiksa agar tidak ada lagi yang menyebar.

Cara mengobati kudis

Pengobatan kudis biasanya menggunakan krim atau salep antiseptik yang dioleskan pada tubuh, biasanya dari leher ke bawah, dan didiamkan beberapa jam sebelum dicuci. Krim seperti permetrin atau ivermectin sering digunakan untuk mengatasi infestasi ini.

Selain itu, orang yang terinfeksi harus menerima pengobatan yang sama untuk mencegah penularan lebih lanjut.

Selain pengobatan, penting untuk mencuci pakaian, handuk, dan seprai hingga bersih dengan air panas agar tidak terinfeksi.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *