LONDON – 37 perusahaan yang memiliki hubungan dengan Inggris sedang diselidiki karena kemungkinan melanggar embargo minyak Rusia. Namun, menurut BBC, sejauh ini belum ada denda yang dikenakan.
Identitas perusahaan yang melanggar embargo minyak Rusia masih belum diketahui, meski diyakini perusahaan tersebut adalah perusahaan asuransi kelautan.
Departemen Keuangan Inggris telah mengakui bahwa mereka siap untuk mengambil kebijakan yang lebih keras jika diperlukan. Namun, mengingat rumitnya kasus tersebut, pelepasannya akan memakan waktu lama.
Badan antikorupsi Global Witness terkejut karena belum ada denda yang dijatuhkan dan menyerukan “tindakan lebih tegas” terhadap perusahaan yang melanggar sanksi.
Inggris dan negara-negara Barat lainnya memberlakukan sanksi ekonomi terhadap Rusia setelah invasi mereka ke Ukraina pada tahun 2022. Perjanjian ini mencakup pembatasan harga minyak Rusia, yang dirancang untuk memastikan bahwa minyak akan mengalir tanpa Rusia memperoleh keuntungan besar.
Embargo minyak Rusia menghalangi perusahaan-perusahaan Inggris untuk memfasilitasi pengiriman minyak Rusia, yang dijual dengan harga lebih dari USD 60 per barel.
Informasi yang diperoleh BBC dengan menggunakan undang-undang kebebasan informasi menunjukkan Departemen Keuangan telah membuka penyelidikan terhadap 52 perusahaan yang terkait dengan Inggris yang diduga melanggar tarif sejak Desember 2022.
Pada bulan Agustus, 37 dari investigasi tersebut masih berjalan dan 15 telah selesai, namun belum ada denda yang dikeluarkan.
Menteri Dame Harriet Baldwin mengatakan sanksi tersebut dimaksudkan untuk “mematikan sumber keuangan mesin perang Rusia” dan “dengan cepat mengakhiri agresi ilegal ini”.
Dame Harriet mengatakan kepada BBC bahwa “mungkin lebih banyak yang bisa dilakukan” oleh pemerintah dan industri minyak karena “sepertinya para pedagang Inggris masih mengimpor minyak dari Rusia”.
Louise Wilson, kepala investigasi bahan bakar fosil di Global Witness, menggambarkan embargo minyak sebagai “semacam macan kertas” yang gagal melanggar hukum.