JAKARTA – Inilah profil pendidikan 8 presiden RI. Dari Presiden Soekarno hingga Soeharto, delapan pemimpin Indonesia ini memiliki latar belakang pendidikan yang mengesankan.
Minggu (20/10/2024) menjadi hari bersejarah baru bagi bangsa Indonesia seiring dengan resminya dilantiknya Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029.
Baca Juga: Resmi Presiden dan Wakil Presiden RI, Ini Kisah Pendidikan Prabowo dan Gibran
Indonesia dipimpin oleh delapan presiden dengan latar belakang berbeda. Diambil dari Perpustakaan Presiden Indonesia dan situs Gerindra, berikut profil pendidikan delapan presiden Indonesia.
Profil Pendidikan 8 Presiden Republik Indonesia1. Ir.Soekarno (masa bakti 1945-1966)
Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno, lahir di Surabaya, Jawa Timur, pada tanggal 6 Juni 1901, dan meninggal di Jakarta pada tanggal 21 Juni 1970.
Masa kecil Bung Karno hanya bertahan beberapa tahun ketika ia tinggal bersama orang tuanya di Blitar. Sejak SD hingga lulus, Soekarno tinggal di Surabaya, tinggal di rumah Haji Oemar Said Tokroaminoto, politisi kawakan pendiri Syarikat Islam.
Baca selengkapnya: Sah! Presiden Prabowo-Gibran dan Wakil Presiden RI 2024-2029
Bung Karno kemudian melanjutkan studinya di HBS (Hoogere Burger School). Setelah lulus dari HBS pada tahun 1920, ia pindah ke Bandung dan bersekolah di THS (Technische Hoogeschool atau Sekolah Tinggi Teknik, sekarang ITB). Pada tanggal 25 Mei 1926, ia mendapat gelar “Ir.”
2. Soeharto (masa jabatan 1966-1998)
Presiden kedua Republik Indonesia ini lahir di Kemusuk, Yogyakarta pada tanggal 8 Juni 1921.
Soeharto masuk sekolah tersebut pada usia delapan tahun, namun sering berpindah-pindah. Awalnya bersekolah di Sekolah Desa Dehan (SD), kemudian Godean bersekolah di SD Pedes.
Pada tahun 1941, Soeharto terpilih menjadi prajurit di Sekolah Bintara di Gombong, Jawa Tengah. Soeharto resmi menjadi anggota TNI pada tanggal 5 Oktober 1945.
Baca juga: 20 Oktober adalah hari pelantikan Presiden Indonesia
Mayor Jenderal H.M. Soeharto telah mencapai kemajuan besar dalam karir militer dan politiknya. Di ketentaraan, Soeharto bermula dari sersan KNIL, kemudian menjadi komandan PETA, mayor resimen, dan komandan batalyon kolonel.
3. Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie (Masa Jabatan 1998-1999)
Presiden ketiga Republik Indonesia ini lahir pada tanggal 25 Juni 1936 di Pare-Pare, Sulawesi Selatan.
Habibie menempuh Pendidikan Menengah (SMA) di Gouvernments Middlebare School. Setelah lulus SMA di Bandung pada tahun 1954, Habibie mendaftar di Universitas Indonesia Bandung (sekarang ITB), di mana ia lulus dari Technische Hochschule di Jerman pada tahun 1960 dan menerima gelar doktor pada tahun 1965.
Pada tahun 1967, Habibie menjadi guru besar kehormatan (profesor) di Institut Teknologi Bandung.
4. Abdurrahman Wahid (Masa bakti 1999-2001)
Abdurrahman Wahid, sapaan akrab Gus Dur, menjabat sebagai Presiden RI ke-4 pada 20 Oktober 1999 hingga 24 Juli 2001. Gus Dur lahir pada tanggal 4 Agustus 1940 di desa Denanyar, Jombang, Jawa Timur.
Gus Dur menghabiskan sebagian besar masa mudanya di Yogyakarta dan Tegalrejo. Perkembangan ilmu pengetahuan dimulai di dua tempat ini. Pada masa selanjutnya, Gus Dur tinggal di Jombang, di pesantren Tambak Beras, hingga kemudian melanjutkan studinya di Mesir.
Sepulang dari perjalanan mencari ilmu, Gus Dur kembali ke Jombang dan memutuskan menjadi guru. Pada tahun 1971, Gus Dur bergabung dengan Fakultas Ushuludin Universitas Tebu Ireng Jombang.
5. Megawati Soekarnoputri (Masa bakti 2001-2004)
Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, lahir di Yogyakarta pada tanggal 23 Januari 1947. Ia memulai studinya dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas di Perguruan Tinggi Cikini di Jakarta. Sementara itu, ia menempuh pendidikan di dua perguruan tinggi, yaitu Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran (Unpad) (1965-1967) dan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (1970-1972).
6. Susilo Bambang Yudhoyono (Masa jabatan 2004-2014)
Presiden RI ke-6 ini merupakan AKABRI terpelajar (1973) yang lahir di Pacitan, Jawa Timur pada tanggal 9 September 1949.
Pendidikan SR merupakan langkah maju paling krusial bagi SBY. Ia pertama kali mengenal Akademi Militer Nasional (AMN) di Magelang, Jawa Tengah, saat duduk di bangku kelas lima. Kemudian AMN berganti nama menjadi Akabri.
Baca juga: Profil Gibran Rakabuming Raka, Anak Jokowi Jadi Cawapres
SBY bersekolah di SMA Negeri Pacitan. Mewarisi sikap disiplin tegas ayahnya, SBY berjuang mewujudkan cita-cita masa kecilnya menjadi tentara dan mendaftar di Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) setelah lulus SMA pada akhir tahun 1968.
Namun SBY tidak langsung diterima di Akademi Militer Indonesia karena terlambat mendaftar. Dengan demikian, SBY menjadi mahasiswa teknik mesin di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Namun SBY kemudian memutuskan untuk masuk Sekolah Tinggi Keguruan Sekolah Dasar (PGSLP) di Malang, Jawa Timur.
Pada tahun 1970, SBY akhirnya masuk Akademi Militer Indonesia di Magelang, Jawa Tengah setelah lulus ujian akhir masuk di Bandung. Pada tahun 1973, SBY juga dianugerahi gelar lulusan terbaik Akademi Militer Indonesia dengan penghargaan Adhi Makasaya.
Pelatihan militernya meliputi Kursus Lintas Udara dan Penjaga Hutan di Fort Benning, Georgia, AS (1976), Kursus Perwira Infanteri Tingkat Lanjut di Fort Benning, Georgia, AS (1982-1983) dengan pujian, Pelatihan Peperangan Hutan di Panama (1983). ) melanjutkan. ), Kursus Senjata Anti Tank di Belgia dan Jerman (1984), Kursus Komandan Batalyon di Bandung (1985), Seskoad di Bandung (1988-1989) dan Sekolah Staf dan Komando di Fort Leavenworth, Kansas, AS (1990-1991). Ia meraih gelar MA dari Universitas Webster.
Karena kefasihan berbahasa Inggris, ia mengikuti pelatihan Angkatan Udara dan Ranger pada tahun 1975 di Pusat Pelatihan Angkatan Darat Amerika Serikat di Ford Benning, Georgia.
Kemudian pada tahun 1982-1983, SBY mengikuti Kursus Korps Infanteri Tingkat Lanjut, Fort Benning, 1982-1983, dan pelatihan praktik di Divisi Lintas Udara ke-82, Fort Bragg, AS, 1983. Saat itu hutan belantara. Sekolah Perang, Panama, 1983 dan Kursus Senjata Anti-Tank di Belgia dan Jerman, 1984 dan Kursus Komandan Batalyon, 1985.
SBY kemudian ditugaskan di Dan Yonif 744 Dam IX/Udayana (1986-1988) dan Paban Madyalat Sops Dam IX/Udaana (1988) sebelum bersekolah dan meninggalkan Sekolah Staf dan Komando (Seskoad) TNI-AD di Bandung. lulusan terbaik Seskoad 1989.
7. Joko Widodo (masa bakti 2014-2024)
Presiden Republik Indonesia ke-7 ini lahir pada tanggal 21 Juni 1961 di Surakarta. Beliau memulai pendidikan dasar di SD Negeri 112 Tirtoyoso dan melanjutkan di SMP Negeri 1 Surakarta. Setelah lulus dari SMA Negeri 6 Surakarta, ia melanjutkan pendidikan di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM).
8.Prabowo Subianto
Berdasarkan laman KPU, Prabowo Subianto yang resmi dilantik menjadi Presiden RI hari ini, memulai pendidikan umum di Dean’s School di Singapura (1957-1960).
Prabowo kemudian melanjutkan sekolahnya di SMP Glenealy (1960-1962). Setelah itu, ia memperoleh pendidikan menengah pertamanya di Victoria Institute di Kuala Lumpur, Malaysia (1962-1964).
Ia kemudian belajar di American International School di Zurich, Swiss (1966-1968). Ia kemudian kembali ke Indonesia untuk memulai pelatihan militer di Akademi Militer Magelang (1970-1974).
Selain itu, pada tahun 1974 mengikuti berbagai pelatihan, seperti pelatihan infanteri, pada tahun 1975 dalam kursus komando, pada tahun 1977 dalam kursus pelatihan ilmu militer dan perwira penelitian.
Pada tahun 1981, Prabowo mengikuti Kursus Masuk Bebas dan Kursus Penanggulangan Terorisme Gsg-9 di Jerman, serta Pelatihan Perwira Pasukan Khusus di Fort Bening Amerika Serikat.
Inilah profil pendidikan delapan presiden RI. Semoga informasi ini bermanfaat bagi para pembaca setia SINDOnews.