UKRIDA Dukung Konsep Kampus Berkelanjutan

UKRIDA Dukung Konsep Kampus Berkelanjutan

Jakarta – Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA) terus berupaya menjaga lingkungan. Salah satunya dengan mengurangi penggunaan plastik dan menggantinya dengan gelas minum.

Ukritsada juga menyediakan stasiun isi ulang air di seluruh universitas. Universitas juga mengolah sampah organik menjadi kompos, membuat biopori dan memasang lampu LED hemat energi di setiap ruangan.

Baca selengkapnya: Prodi Psikologi UKRIDA mendapat Akreditasi Lanjutan BAN PT

Selain itu, UKRIDA juga berperan dalam penghijauan di sekitar universitas, serta penciptaan ruang terbuka hijau (RTH) di Jalan Layang Kebon Jeruk dan Taman Kreasi di Jakarta Pusat.

UKRIDA juga menjadi salah satu universitas di Indonesia yang aktif berpartisipasi dalam UI GreenMetric World University Rankings 2023 di Tanah Air.

Untuk mengangkat isu kelestarian lingkungan, UKRIDA menyelenggarakan kuliah umum (Kultum) selama 70 menit dengan topik kelestarian lingkungan. perubahan iklim dan emisi nol bersih. Sambutan ini disampaikan oleh Diaz Hendropriyono. Agen Khusus Presiden Pemerintah Indonesia yang membahas isu-isu kunci terkait perubahan iklim dan emisi karbon di Auditorium UKRIDA Kampus 1, Jakarta Barat.

Diaz menekankan pentingnya melibatkan semua pihak dalam proses inovasi untuk mencapai nol emisi. Ia menekankan tingginya konsumsi pangan, perumahan, sandang, transportasi, dan konsumsi minyak.

Penggunaan ini meningkatkan emisi gas rumah kaca. Menciptakan polusi udara dan membuat perubahan iklim global menjadi lebih parah.

Wakil Rektor UKRIDA Bidang Kemahasiswaan, Alumni, Kemitraan dan Bisnis Theresia Citraningtyas mengatakan UKRIDA memberikan perhatian khusus terhadap isu keberlanjutan. Kampus dikenal sebagai institusi dengan tingkat retensi yang tinggi, oleh karena itu keterlibatan Diaz Hendropriyono. Oleh karena itu, hal ini sangat dikagumi. Sebab topik yang dibawakannya sangat relevan. Hal ini terutama berlaku bagi organisasi pelatihan UKRIDA.

Film ini menggunakan gambar Titanic untuk menjelaskan situasi dunia saat ini. “Orang-orang terlalu sibuk dengan urusannya sendiri. Tapi dunia ini seperti Titanic. menghadapi ancaman besar yang tidak kita ketahui,” ujarnya seperti dikutip dalam siaran pers yang dipublikasikan, Senin (7/10/2024).

Jonathan Christ, salah satu mahasiswa UKRIDA dari Program Studi Teknik Sipil mengatakan, kuliah umum tersebut memberinya wawasan berharga dan memperluas pengetahuannya sebagai generasi muda tentang mata. Perubahan iklim merupakan ancaman bagi dunia. khususnya Indonesia

Ia berharap seminar atau kuliah umum seperti ini dapat diperbanyak agar semakin banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya pencegahan perubahan iklim.

Sementara itu, Zqlly Melanesia Papuana Kareth, mahasiswa program penelitian kedokteran, mengatakan kuliah umum merupakan mata kuliah yang sangat menarik.

Menurutnya, sangat penting bagi pelajar dan generasi muda untuk memahami kondisi dan dampak yang menyebabkan perubahan iklim. Ia berharap masa depan perubahan iklim ekstrem dapat segera dibantu dengan inovasi untuk mengurangi efek rumah kaca.

Gerald Gradi, mahasiswa program studi teknik industri Salah satu mahasiswa yang ikut pidato pemerintahan pun memberikan jawabannya.

“Pidato pembicara sangat menarik. “Pembicara menjelaskan berbagai aspek. penyebab perubahan iklim dan pemanasan global,” ujarnya.

Topik utama yang menarik adalah energi. Listrik dapat diperoleh dari berbagai sumber, seperti batu bara dan gas. Namun sumber-sumber ini mempunyai banyak dampak negatif.

“Saya lebih sadar akan langkah-langkah yang terlibat. bahwa pemerintah Indonesia sedang mengambil langkah-langkah untuk mengurangi perubahan iklim global,” tutupnya.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *