Hidup 11 Juta Tahun Lalu, Ilmuwan Temukan Jejak Monyet Terkecil di Jerman

Hidup 11 Juta Tahun Lalu, Ilmuwan Temukan Jejak Monyet Terkecil di Jerman

BERLIN – Sebelas juta tahun lalu, burung terkecil yang diketahui hanya memiliki berat 10 kg. Monyet kecil ini jauh lebih kecil dibandingkan monyet besar lainnya yang pernah tercatat.

Spesies ini, yang disebut Buronius manfredschmidi, adalah hominid purba. Ini adalah bagian dari keluarga leluhur yang memunculkan manusia modern, gorila, dan simpanse.

“Spesies baru ini jauh lebih kecil dibandingkan hominid hidup atau fosil mana pun,” kata Profesor Madelaine Böhme, ahli paleontologi di Universitas Tübingen, yang memimpin penelitian, seperti dilansir The Guardian.

Para peneliti menemukan bahwa spesies baru ini hidup berdampingan dengan hominid yang jauh lebih besar, yang disebut Danuvius guggenmosi.

Diketahui sebelumnya bahwa sisa-sisa fosil kera besar dari periode yang sama ditemukan di situs fosil yang sama di wilayah Bavaria, Jerman.

Monyet kecil baru ini memiliki sebagian sisa dua gigi dan satu lutut. Bentuk dan ukurannya menunjukkan bahwa kera kecil ini adalah pemanjat yang terampil. Giginya memiliki enamel yang tipis dan beberapa keausan menandakan bahwa dia memakan buah dan daun yang lembut. Ukurannya yang kecil memungkinkannya bertahan di kanopi pohon.

Di sisi lain, Danuvius jauh lebih tinggi dan kuat. Mereka dianggap sebagai tanaman pangan dan daging.

Tampaknya perbedaan gaya hidup memungkinkan kedua spesies ini berbagi habitat tanpa bersaing memperebutkan sumber daya, seperti yang terjadi pada siamang dan orangutan modern di Kalimantan dan Sumatera.

Penemuan ini dapat membantu para ilmuwan memahami keanekaragaman hominid pada akhir Miosen (sekitar 23,03 hingga 5,333 juta tahun yang lalu).

“Sulit untuk mengatakan mengapa hominid kecil tidak hidup saat ini,” kata Böhme. “Dalam garis evolusi, Anda biasanya memulai dari yang kecil dan menjadi lebih besar, dan [setelah Anda menjadi lebih besar] Anda tidak akan kembali lagi.”

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *