JAKARTA – Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) mengumumkan penyelamatan 10 pelaut kapal ikan Badak Wild yang terdampar 11 kilometer di lepas pantai Utara Jawa, pada Sabtu (28/9).
“Proses evakuasi ibarat ujian ketahanan dan keberanian tim PHE ONWJ. Berbagai tantangan seperti ombak kencang, angin kencang, dan jarak pandang yang terbatas dapat menyulitkan misi. Penyelamatan akan semakin sulit dan berbahaya,” kata dia. Manajer Stasiun Aliran KLA. , Achmad Mohan Sifai, dalam keterangan resmi, di Jakarta, Selasa (8/10/2024).
KLA Flowstations adalah bidang PHE ONWJ. Dikatakannya, keberhasilan evakuasi tidak hanya bergantung pada persiapan tim saja, melainkan kemampuan menghadapi situasi yang tidak terduga dan mengatasi berbagai kendala yang muncul di akar rumput.
CEO PHE ONWJ, Muzwir Wiratama mengatakan, penyelamatan nelayan dari kapal Badak Liar merupakan bukti tekad perusahaan menjaga keselamatan operasi migas, dan siap membantu masyarakat, khususnya para nelayan yang berada di kapal tersebut pergi ke laut sekitar. itu. Daerah ONWJ.
“Sebagai perusahaan yang beroperasi di wilayah perairan, kami mempunyai tanggung jawab untuk menjaga keamanan bersama. Kami berharap kejadian malang ini tidak terulang kembali dan para nelayan dapat kembali melaut dengan selamat,” kata Wiratama.
PHE ONWJ mengatakan, 10 orang nelayan asal Desa Ciparage, Karawang, Jawa Barat melaut dengan perahu nelayan. Kata Badak Liar tercetak di helm. Jalanya sudah penuh ikan dan mesin perahu tiba-tiba berhenti di tengah Laut Jawa.
Kerusakan pada girboks menyebabkan mesin perahu mati. Para kru mencoba berbagai cara untuk menghidupkan kembali mesin, tetapi mesin gagal. Peralatan mekanik yang tidak lengkap dan gelombang besar menghambat usahanya. Nelayan yang berada di perahu “Badak Liar” terseret ombak selama tiga jam.
Sore harinya, ombak Laut Jawa menghanyutkan “Badak Liar” di dekat sumur KLXA di area lapangan KLA yang dikelola PHE ONWJ. Tim kemudian melambai dan meminta bantuan menuju panggung.
Tim PHE ONWJ yang bertugas segera melanjutkan perjalanan. USV Fulmar PHE ONWJ menabrak ombak dan mendekati Badak Liar yang sedang bergerak.
Laut lepas dan malam membuat upaya penyelamatan menjadi sulit. Ombak yang menggoyang badak membuat tim PHE ONWJ kesulitan membawa perahu ke tempat aman.
Situasi ini diperparah dengan buruknya penerangan dan beratnya kapal yang memuat muatan. Perahu “Badak Liar” beberapa kali hampir terbalik, dan miring ke kanan dan kiri.
USV Fulmar memandu “Rhino Wild” ke area pelampung PHE ONWJ yang berjarak 5 kilometer dari lokasi peluncuran dengan menggunakan ranjau. Operasi penyelamatan intensif berlangsung selama satu setengah jam. Berkat kehati-hatian tim PHE ONWJ, seluruh nelayan berhasil dilepasliarkan dengan selamat pada pukul 18.30 WIB.