STATION NEWS Arkeolog Temukan Eyeliner Jadul Berusia Ribuan Tahun di Turki

STATION NEWS Arkeolog Temukan Eyeliner Jadul Berusia Ribuan Tahun di Turki

JAKARTA – Eyeliner atau eyeliner merupakan salah satu produk kosmetik yang digemari. Penggunaannya dimulai ribuan tahun yang lalu.

Benda itu ditemukan setelah tim arkeolog menemukan eye shadow saat menggali gundukan Yeşilova Höyük di distrik Bornova, Izmir. Eyeliner dari Gundukan Hajar Aswad ini diperkirakan berusia 8.200 tahun dan dikenal sebagai bukti pengetahuan masyarakat tentang penampakan pada masa itu dan awal mula peradaban.

“Di ujung lokasi penemuan ditemukan sisa-sisa cat hitam. Ini disebut kohl. “Ini adalah balutan yang menunjukkan bahwa 8.200 tahun lalu, perempuan Aegea juga menjaga kecantikan dan merawat dirinya sendiri,” kata ketua tim penggalian, Assoc. Prof. Dr. Zafer Derin memperkenalkan Ancient Origins pada Kamis (19 September 2024).

Penemuan penting lainnya adalah penanggalan penemuan terbaru, yang memperkirakan pendudukan situs tersebut sekitar 8500 tahun atau sekitar SM. Penggalian ini telah mengungkap bukti penting kehidupan Neolitikum dan memberikan wawasan tentang budaya dan lingkungan penghuni awal Laut Aegea.

Berbeda dengan rumah tetangga di Çatalhöyük di Anatolia Tengah, masyarakat di kawasan ini tinggal di rumah terpisah dengan sistem atap berbeda.

Penggalian gundukan Yesilova yang telah berlangsung sejak tahun 2005 didukung oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Turki, Pemerintah Kota Izmir, Kota Bornova, dan Universitas Ege. Para arkeolog juga telah bekerja di gundukan Yassitepe di dekatnya, dan temuan dari kedua situs tersebut telah menjelaskan pemukiman bersejarah di wilayah Izmir.

Aplikator kohl batu berukuran 9,5 sentimeter adalah yang tertua yang pernah ditemukan, menurut Zafer Derin, manajer penggalian di Universitas Aegean.

Alat runcing berbentuk pensil yang digunakan untuk mengaplikasikan kosmetik dengan cara mencelupkannya ke dalam wadah cat. Ini telah menjadi praktik yang masih dilakukan di beberapa wilayah Anatolia. Penemuan ini menambah bukti sebelumnya mengenai ketertarikan perempuan Aegea terhadap kecantikan dan perawatan diri, termasuk bejana hias yang ditemukan di wilayah tersebut sejak 4.000 tahun yang lalu.

Residu hitam di ujung aplikator Kohl dikirim untuk dianalisis. Namun zat tersebut diyakini adalah mangan oksida, bubuk mineral yang menjadi bahan utama kohl, atau kosmetik kuno yang digunakan sebagai eyeliner.

Ini bukan hanya aplikator kohl tertua yang pernah ditemukan, tetapi juga menunjukkan bahwa masyarakat di kawasan ini sangat peduli dengan penampilan mereka, terutama di sekitar mata.

Standar kecantikan di Izmir kuno

Ide ini diperkuat oleh artefak lain dari wilayah tersebut. Para arkeolog telah menemukan bejana hias yang menunjukkan wanita menyimpan perhiasan. Banyaknya benda-benda tersebut di gundukan Yeshilova dan Yassitepe menunjukkan bahwa perawatan diri dan kecantikan merupakan aspek penting dalam kehidupan.

Para arkeolog telah menemukan manik-manik, kalung, dan gelang yang terbuat dari berbagai bahan, termasuk tulang, batu, dan kerang, yang digunakan sebagai perhiasan.

Penggunaan kerang mencerminkan pentingnya pantai Aegea dan sumber dayanya bagi masyarakat di wilayah tersebut. Kerang ini diperdagangkan atau dikumpulkan, sehingga membuka jaringan awal pertukaran dan interaksi antara masyarakat pesisir dan pedalaman.

Kerja dan usaha yang diperlukan untuk mengumpulkan atau menjual bahan-bahan ini bernilai tinggi. Perhiasan yang terbuat dari bahan-bahan tersebut tidak hanya sebagai wujud kecantikan pribadi, tetapi juga merupakan cerminan hubungan budaya dengan alam dan lingkungan, serta status sosial.

Temuan rumah-rumah pribadi di situs Neolitikum Aegea, tidak seperti yang ada di situs tetangga Çatalhöyk, menunjukkan tingkat privasi dan individualitas tertentu. Pemisahan ini memberikan wanita lebih banyak ruang pribadi, memungkinkan mereka untuk fokus pada perawatan pribadi dan rutinitas kecantikan.

Praktek penguburan dalam masyarakat Neolitik juga menunjukkan bahwa barang-barang kuburan, termasuk perhiasan dan hiasan pribadi, terkadang dikuburkan bersama orang yang meninggal, hal ini mendukung gagasan bahwa keindahan dan perhiasan tidak hanya penting dalam kehidupan, tetapi juga memiliki nilai simbolis dalam kematian.

Semua ini jelas menunjukkan bahwa wanita bangga dengan penampilannya. Kelanjutan tradisi ini selama ribuan tahun mencerminkan keberlangsungan praktik perawatan diri dan kecantikan di wilayah tersebut.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *