TEHERAN — Televisi pemerintah Iran pada Selasa (15/10/2024) menayangkan sekilas Brigjen Ismail Qaani duduk diam di antara pelayat yang menerima jenazah kepala operasi IRGC Abbas Nilfroushan.
Laporan tersebut, seperti dilansir Iran International, tidak mengungkapkan hilangnya Qaani dua minggu lalu, namun mengindikasikan bahwa dia telah kembali ke Teheran dengan membawa jenazah Nilfroosh.
Niloforushan, yang memimpin Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) di Lebanon setelah serangan Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus pada bulan April, membunuh Mohammad Reza Zahidi, bersama dengan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah. Dia tewas dalam serangan udara Israel di selatan. 7 Oktober di Beirut.
Selama dua minggu, Qaani tidak tampil di depan umum. Rumor tersebut menyebabkan komandan Pasukan Quds terbunuh dalam serangan udara Israel saat melakukan perjalanan ke Beirut.
Belakangan, Middle East Eye melaporkan bahwa dia ditangkap di Teheran karena dicurigai menjadi mata-mata Israel. Saat ini, pemerintah Iran dan IRGC menolak memberikan rincian apapun tentang keberadaan atau nasibnya.
Qaani terakhir kali muncul di depan umum pada 1 Oktober, dua hari setelah Nasrallah terbunuh dalam serangan Israel terhadap konsulat di Dahiya, selatan Beirut. Qaani dilaporkan mengunjungi kedutaan Hizbullah di Teheran pada saat itu.
Setelah beberapa pembunuhan massal terhadap para pemimpin Hizbullah, banyak yang percaya bahwa Israel telah menyusup ke organisasi tersebut atau para pemimpin Iran.
Pekan lalu, Middle East Eye melaporkan bahwa Qaani telah ditangkap ketika Teheran mencoba mencari cara untuk menargetkan Hizbullah di Lebanon dan membunuh warga seniornya.
Sky News Arabia mengutip sumber-sumber Iran yang mengatakan bahwa Qaani menderita serangan jantung saat ujian.
Menurut laporan tersebut, penyelidikan Iran difokuskan pada kepala badan tersebut, Ehsan Shafiqi, dan hubungannya dengan Israel.
Media Arab berspekulasi bahwa Qaani mungkin akan menghadiri pertemuan berikutnya dengan calon penerus Nasrallah, Hashim Safiuddin, ketika serangan udara Israel lainnya terjadi pada 3 Oktober.
Namun, penasihat kepala IRGC membantah klaim tersebut, mengklaim bahwa Qaani dalam keadaan sehat dan akan segera dipuji atas dinas militernya oleh Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.