LONDON – Sebagai panduan, Indeks Persepsi Korupsi (CPI) menunjukkan negara-negara yang terkenal dengan transparansi, standar pemerintahan yang tinggi, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.
Secara umum diterima bahwa negara-negara Skandinavia dan negara-negara lain seperti Selandia Baru dan Denmark telah mencapai kemajuan yang signifikan dalam mengurangi korupsi di wilayah mereka.
7 negara paling korup di dunia, urutan ke 4 negara tetangga Indonesia1. Denmark (Skor CPI: 90) Menurut Nomadic Capitalism, Denmark berada di urutan teratas dalam daftar, dengan standar tata kelola tertinggi dan tingkat transparansi tertinggi di sektor publik.
Warga negara Denmark secara aktif berinvestasi dalam integritas negara mereka, berkontribusi terhadap budaya di mana korupsi merupakan pengecualian dan bukan aturan.
Upaya berkelanjutan Denmark untuk meningkatkan akses terhadap informasi resmi dan meningkatkan transparansi di semua tingkat pemerintahan telah menjadikannya salah satu negara yang paling sedikit korupsinya di dunia.
Sayangnya, Denmark merupakan salah satu negara dengan pajak tertinggi di dunia.
2. Selandia Baru (Skor CPI: 88) Selain lanskapnya yang subur, Selandia Baru juga dikenal dengan komitmennya terhadap tata pemerintahan yang baik. Dikenal karena menghormati supremasi hukum dan protokol penyampaian yang efektif, pemerintah dan warga Selandia Baru secara aktif bekerja sama untuk mengurangi korupsi.
Hasilnya, strategi antikorupsi yang kuat tidak hanya mengurangi angka korupsi namun juga meningkatkan skor CPI mereka secara signifikan.
3. Finlandia (Skor CPI: 87) Finlandia mengutamakan transparansi dan tata kelola yang baik.
Dengan warga negaranya yang berkomitmen dan menghargai integritas serta pemerintahan yang bertanggung jawab dan berupaya menjaga sektor publik yang bersih, Finlandia layak masuk dalam daftar ini.
4. Singapura (Skor CPI: 85) Meski merupakan negara kota yang ramai, Singapura terkenal dengan tingkat korupsinya yang rendah. Singapura merupakan salah satu negara dengan tingkat korupsi terendah di dunia berkat sistem anti-korupsinya yang elit.
Hukum yang kuat dan budaya integritas berperan penting dalam melindungi reputasi ini. Komitmen negara ini untuk memberantas korupsi tercermin dari tingginya peringkat IQI.
Singapura tidak diragukan lagi merupakan pilihan terbaik bagi HWNI karena merupakan negara yang hemat pajak dan ramah bisnis yang menawarkan pilihan perbankan yang lebih baik dalam hal stabilitas dan layanan secara keseluruhan.
5. Swedia (Skor CPI: 85) Sebagai contoh utama komitmen Skandinavia terhadap tata pemerintahan yang baik, Swedia memiliki praktik tata kelola yang patut dicontoh.
Partisipasi aktif warga negaranya dalam kehidupan politik, serta komitmen pemerintah untuk mengurangi korupsi di sektor publik dan swasta, telah mengukuhkan reputasi Swedia sebagai salah satu negara dengan tingkat korupsi terendah.
Ideologi Swedia yang tertanam dalam masyarakatnya menekankan nilai keterbukaan, yang berkontribusi pada tingginya nilai CPI.
6. Swiss (Skor CPI: 85) Swiss tetap menjadi salah satu negara yang paling sedikit korupsinya. Korupsi dapat dicegah dengan hukum yang ketat dan sistem peradilan yang kuat.
Komitmen negara ini untuk mempertahankan pemerintahan yang bersih, ditambah dengan keterlibatan masyarakat dalam politik, memperkuat posisi negara tersebut dalam CPI.
Berbeda dengan negara-negara lain dalam daftar ini sejauh ini, yang semuanya memiliki pajak yang tinggi, rezim perpajakan Swiss yang umum membuatnya sangat menarik bagi HNWI.
7. Norwegia (Skor CPI: 84) Terletak di semenanjung Skandinavia, pendekatan pemerintahan Norwegia dipengaruhi oleh ideologi Swedia yang mengutamakan transparansi.
Kelas elit penguasa di negara ini bekerja erat dengan warga negaranya untuk mendorong langkah-langkah antikorupsi dan melindungi hak asasi manusia, sehingga berkontribusi terhadap tingginya nilai CPI mereka.