SANAA – Ada lima negara yang senang jika Israel dihancurkan. Faktanya, tidak sedikit daerah di Timur Tengah yang berharap agar negara Zionis tersebut hancur, meski hanya sedikit yang benar-benar berharap hal tersebut bisa terjadi.
Apalagi setelah Amerika Serikat (AS) mengembangkan berbagai normalisasi hubungan antar negara di Timur Tengah. Sebut saja Bahrain, Uni Emirat Arab (UEA) dan Mesir.
Bahkan Arab Saudi diklaim akan melakukan normalisasi setelah mendapat tawaran menggiurkan dari AS.
Menurut Gray Dynamic, AS telah menjanjikan peralatan militer canggih dan bantuan kepada Arab Saudi dalam mengembangkan sektor nuklir sipilnya.
Namun sejak Hamas melancarkan serangan pada Oktober 2023, normalisasi antara Arab Saudi dan Israel tampaknya sulit tercapai. Terlebih lagi, Arab Saudi telah dihadirkan sebagai pemimpin Islam Sunni di Timur Tengah sehingga sulit untuk mengkhianati Palestina.
5 Negara yang Akan Bahagia Jika Israel Dihancurkan
1. Palestina
Sudah menjadi rahasia umum bahwa Palestina akan menjadi negara paling bahagia jika Israel dihancurkan. Sejak berdirinya negara Yahudi pada tahun 1948, Palestina menjadi wilayah yang paling menderita.
Banyaknya peperangan yang terjadi saat itu antara Liga Negara Arab dan Israel menjadikan wilayah Palestina sangat berbahaya, bahkan banyak warga sipil yang menjadi korbannya.
Tak hanya menjadi korban perang, warga sipil Palestina juga kerap mendapat diskriminasi dari Israel hingga menyebabkan banyak dari mereka kehilangan tanah dan tempat berlindung.
Inilah sebabnya banyak gerakan perlawanan di Palestina yang mengecam keberadaan Israel dan melakukan berbagai serangan ke Tel Aviv untuk menghancurkannya.
2. Iran
Konflik antara Iran dan Israel terkait kemerdekaan Palestina telah berlangsung selama beberapa dekade, bahkan sejak berdirinya Liga Arab. Dari konflik tersebut, beberapa poros Iran mulai bermunculan di beberapa negara Timur Tengah.
Sejumlah kelompok militan yang didanai Iran seperti Hizbullah dan Houthi telah menyebar dan melakukan berbagai serangan yang mengancam Israel dengan harapan negara Yahudi tersebut dapat dihancurkan.
Meskipun Iran jarang melakukan serangan secara langsung, pengiriman senjata yang dikirimkan melalui beberapa porosnya menunjukkan bahwa Teheran selalu berusaha melemahkan Israel.
Faktanya, kedua negara baru-baru ini melancarkan serangan udara terhadap satu sama lain menggunakan rudal unggulan mereka.
3. Libanon
Lebanon merupakan markas salah satu poros terbesar Iran, yaitu Hizbullah. Tak heran jika negara ini selalu melakukan intervensi ketika Israel melakukan agresi terhadap Palestina atau Suriah.
Menurut CFR, Hizbullah mempunyai kekuasaan besar di Lebanon, dimana mereka beroperasi sebagai partai politik dan kelompok militan Muslim Syiah.
Negara ini sangat menentang Israel dan negara-negara Barat yang beroperasi di Timur Tengah, dan bertindak sebagai wakil bagi Iran, negara yang memberikan bantuan terbesar bagi negara tersebut.
4. Suriah
Suriah telah berulang kali menderita akibat serangan Israel. Hal terburuk bagi negara ini adalah ketika mereka kehilangan Dataran Tinggi Golan pada akhir Perang Enam Hari pada tahun 1967.
Artinya, Suriah tidak memperoleh apa pun dari perang tersebut dan hanya mengurangi wilayahnya.
Tak sampai disitu saja, Damaskus juga sering menjadi sasaran serangan Israel karena diduga menjadi tempat persembunyian pasukan tempur.
Oleh karena itu, meski mereka tidak ikut campur dalam konflik Suriah, mereka akan selalu menjadi sasaran Zionis. Tak heran jika negara ini sangat menginginkan Israel dihancurkan setelahnya.
5. Yaman
Terakhir, ada Yaman yang menjadi markas utama salah satu poros Iran, yakni Houthi. Kelompok ini muncul pada tahun 1990an dan mengambil namanya dari mendiang pendiri gerakan tersebut, Hussein al-Houthi.
Pada awal tahun 2000-an, Houthi melancarkan serangkaian pemberontakan terhadap presiden otoriter Yaman, Ali Abdullah Saleh. Hingga akhirnya kelompok ini tidak mampu merebut sebagian besar wilayah Yaman.
Sebagai salah satu poros perlawanan, Houthi menyita kapal-kapal Israel yang transit di Laut Merah sebagai respons terhadap perang genosida Zionis di Jalur Gaza.