Surabaya – Fakultas Kedokteran Universitas Erlanga (FK Unair) melakukan upaya preventif terhadap perundungan, stres, dan depresi di kalangan mahasiswa dan dosen.
Tindakan pencegahan ini dilakukan bekerja sama dengan ESQ (Emotional Spiritual Quotient) Ari Gunnanger. Kerjasama lima tahun ke depan dilaksanakan pada Sabtu (5/10/2024) dalam rangka memperingati HUT FK Yunir ke-77 dan pembukaan Diklat ke-111 di Surabaya di Aula FK Yunir.
“Kami menyampaikan keprihatinan kami atas banyaknya kasus stres, depresi, dan perundungan. Anda menghentikan hal ini terjadi di FK Unair. Unir,” kata Dekan FK Unair Unir Prof. Buddy Santoso, SPOG.
Kerja sama dengan ESQ yang dijuluki Professor Buss, Profesor Buss, Profesor Buddy Santoso ini akan berlangsung selama lima tahun. Dari waktu ke waktu tim ESQ akan menyelenggarakan workshop dan pelatihan bagi mahasiswa dan dosen serta tenaga kependidikan di FK Unair. Selain itu tim ESQ akan memantau kasus stres, depresi dan perundungan. Itu terjadi,” katanya.
Pendiri ESQ, Ari Gunnjar mengaku sesuai dengan arahan FK Unir, pihaknya telah mengambil langkah maju dengan bekerja sama dengan lembaganya untuk mencegah terjadinya kejadian yang tidak terduga di lingkungan kampus.
“Saya sudah meramalkan keadaan seperti ini seperempat abad yang lalu. Dalam situasi yang tidak cukup hanya memiliki kecerdasan kognitif saja, harus memiliki kecerdasan spiritual dan emosional. Dari FK Unair, menjadi seorang dokter akan terbukti penting. hanya intelektual tetapi juga spiritual dan emosional.
Empat strategi pencegahan
Saat ini ada empat rekomendasi strategi tindakan preventif di FK Unair. Pertama, meningkatkan kecerdasan spiritual. Saat ini, orang yang kurang memiliki kecerdasan spiritual memiliki kemungkinan empat kali lebih besar untuk menderita depresi dibandingkan orang yang memiliki kecerdasan mental. Dan orang dengan kecerdasan spiritual bisa 3,8 kali lebih kuat dalam menghadapi stres.
Kedua adalah konsep 3E yang berarti kemudahan, kenikmatan dan keunggulan. Untuk mencapai hal tersebut, Anda dapat membaca keterampilan masing-masing dokter dan calon dokter. Metode ini tidak hanya menjadikan siswa siap kerja tetapi juga menjadikan mereka memiliki keterampilan dan budaya yang tepat.
“Anda mengusung konsep tersebut dengan sistem kecerdasan buatan (AI) sehingga mengetahui sifat-sifat yang mengurangi stres,” ujarnya.
Konsep ketiga adalah growth minder, artinya merespons secara positif segala jenis stres. Dan yang keempat membentuk tim terapi untuk meningkatkan kemampuan dosen dalam melatih mahasiswa tanpa kekerasan dan perundungan. Kemampuan mendengarkan dan bertanya serta mampu memberikan jawaban sangatlah penting.