UGM Dorong Kewirausahaan Mahasiswa Lewat Inkubator Bisnis

UGM Dorong Kewirausahaan Mahasiswa Lewat Inkubator Bisnis

YOGYAKARTA – Melalui Kementerian Koperasi dan UKM, pemerintah membuat program enterpreneurship hub untuk mendorong berkembangnya UKM dan wirausaha di tanah air. Program ini juga bekerjasama dengan berbagai kampus di Indonesia.

Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran Universitas Gadjah Mada (UGM), Wening Udasmoro, mengatakan UGM memegang peranan penting dalam bidang kewirausahaan, tidak hanya dalam bidang pendidikan tetapi juga dalam ekosistem. UGM memiliki Pusat Inovasi dan Kewirausahaan, Pusat Inovasi dan Kewirausahaan (GIK).

Baca: Polymedia mendidik mahasiswa bisnis kreatif di era digital.

“Selain itu, UGM juga menawarkan inkubator bisnis, yaitu program bagi mahasiswa yang bergerak di bidang bisnis. “Ada 50 perusahaan start-up yang terdaftar dalam program inkubasi UGM, banyak di antaranya yang berhasil memperoleh pendanaan,” jelas Wening dalam siaran pers, Jumat (10/11/2024).

Wening berbicara pada kuliah umum UKM tentang masa depan perekonomian negara di UGM Yogyakarta, Jumat (10/11/2024).

UGM adalah Kementerian Koperasi dan UKM. Departemen Ekonomi dan Bisnis; Wening menegaskan, pihaknya akan terus menjalin kerja sama dengan banyak pihak seperti Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAFEGAMA).

Baca: Program kampus merdeka yang cocok bagi peminat wirausaha ini telah dibuka pendaftarannya.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, program Entrepreneurship Center mengajak civitas akademika untuk bersinergi sebagai upaya menjadi pabrik kewirausahaan untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.

“Saya sering melihat di berbagai negara lain bahwa kewirausahaan secara strategis diambil dari perguruan tinggi berdasarkan riset dan inovasi. “Peran besar perguruan tinggi seperti UGM adalah membimbing mahasiswanya dalam berbisnis sebagai inkubator untuk mengembangkan usahanya sehingga ketika lulus nanti mahasiswanya harus dipersiapkan menjadi wirausahawan yang handal,” kata Teten.

Teten mengatakan, program sentra wirausaha yang mencakup kampus juga menjadi peluang bagi pelaku UKM untuk mengembangkan ekosistem bisnis.

Saat ini Korea Selatan sedang berupaya menjadikan produk UKM berdaya saing global. Jepang Teten mengatakan terdapat 500 start-up muda yang terhubung melalui pusat kewirausahaan, yang mempertemukan investor dari berbagai negara seperti Belanda dan Australia.

“UKM merupakan cikal bakal industri menengah yang berbasis pada keunggulan daerah, inovasi melalui rencana produksi bersama yang dikelola oleh koperasi; Teknologi dan transformasi digital akan tersedia. “Kami berharap dapat terus bersinergi mengembangkan program kewirausahaan yang memposisikan mahasiswa mampu berinovasi dan menjadi wirausaha sukses,” kata Teten.

Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat KAFEGAMA, Dodit Wiweko Probojakti, Anggota Kebanggaan KAFEGAMA yang dikenal dengan nama Migunani; Pembelajaran Inovatif, Ringkasan Pemerintah dan Kebijakan; UMKM Jaya dan Digital; Organisasi Jaringan Dikatakannya, ada 8 program yang dikenal dengan nama Alumni Success, New Funding, dan Institution Shine.

Dodit mengatakan UMKM Jaya dan Digital merupakan salah satu rencana yang akan dilanjutkan Kafegama. Sebab, UKM mempunyai peran yang sangat besar dalam perekonomian Indonesia, ujarnya.

“Ada 65 juta UKM yang menyumbang 61% dari total PDB Indonesia dan mencapai Rp9.800 triliun. Pemerintahan baru akan menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen, yang membutuhkan dana tambahan ratusan triliun. “Oleh karena itu, saya berharap 8 program Kafegama ini dapat bermanfaat bagi kita semua,” jelas Dodit.

Dalam acara kuliah umum ini, KAFEGAMA bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dan UKM. Kemitraan ini merupakan kelanjutan dari rencana kerja strategis KAFEGAMA yang dikemas dalam MIGUNANI. kehormatan anggota pembelajaran inovatif; Ringkasan Pemerintah dan Kebijakan; UMKM Jaya dan Digital; tim jaringan kesuksesan alumni; Pendanaan dan pelembagaan baru.

Nota Kesepahaman ini dalam rangka pengembangan ekonomi masyarakat, khususnya koperasi dan usaha mikro. Diharapkan menjadi landasan koordinasi program dan kebijakan pengembangan ekonomi kerakyatan untuk pemberdayaan usaha kecil dan menengah (UMKM) dan sebagai penopang perekonomian nasional. agar mereka bisa berproduksi lebih banyak; Untuk bersaing dan berkembang.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *