BEIRUT – Ada beberapa negara mayoritas Muslim yang akan terlibat jika terjadi Perang Dunia III. Negara-negara tersebut terlihat jelas dalam konflik yang sedang berkecamuk di Timur Tengah saat ini.
Perang Dunia III menjadi topik hangat diperdebatkan setelah banyaknya konflik antar negara dalam beberapa tahun terakhir.
Banyak pihak memperkirakan ketika konflik di Timur Tengah mencapai puncaknya, maka akan terjadi perang antar banyak negara.
Saat ini, konflik tidak hanya meluas ke benua Palestina, tapi juga hingga ke Lebanon.
Kabar terkini Israel melancarkan serangan darat ke Beirut, setelah kelompok Hizbullah melancarkan serangan rudal ke Tel Aviv beberapa waktu lalu.
Jika Perang Dunia III benar-benar terjadi, dipastikan banyak negara di Timur Tengah yang akan terseret ke dalam perang tersebut.
5 negara mayoritas Muslim yang akan memicu Perang Dunia Pertama
1. Suriah
Hingga saat ini, Suriah menjadi negara yang kurang menonjol dalam konflik di Timur Tengah. Namun, Damaskus tercatat beberapa kali menjadi sasaran rudal Israel yang bertujuan membunuh beberapa kelompok militan senior Iran.
Oleh karena itu, meskipun Suriah sendiri kemungkinan tidak akan mengambil tindakan, namun berbagai pejuang yang beroperasi di dalam negeri, dengan dukungan Iran, mungkin akan mengambil tindakan. Mereka beroperasi hampir secara independen dari pemerintah Suriah.
2. Palestina
Bisa dikatakan Palestina adalah pihak yang paling menderita dalam perang ini. Kerugian materiil serta tewasnya begitu banyak warga sipil di Gaza membuat Hamas sangat sulit bergerak.
Meski demikian, Hamas tidak akan tinggal diam atas serangan yang dilakukan Israel. Apalagi pada Juli lalu, ketika Ismail Haniyeh, pemimpin Hamas, terbunuh di Teheran.
Rupanya, Hamas kini tengah menyusun strategi matang untuk melancarkan serangan ke Tel Aviv.
3. Yaman
Kelompok Houthi Yaman telah menjadi musuh utama Israel dan Barat sejak mereka merebut kapal-kapal di Laut Merah. Inggris dan Amerika Serikat pun turun tangan untuk menghentikan tindakan mereka.
Tel Aviv kemudian membalas dengan menyita kapal tersebut, menggunakan serangan udara yang menghancurkan pelabuhan dan pembangkit listrik.
Houthi mungkin akan melakukan aksinya lagi di masa depan. Apalagi setelah Israel menyerang Yaman dan sekutunya Hizbullah di Lebanon.
4. Libanon
Lebanon pada dasarnya bukanlah negara dengan kekuatan militer yang mumpuni, namun keberanian kelompok Hizbullah menjadi penghambat terbesar kebebasan Negara Yahudi tersebut.
Faktanya, kelompok bersenjata Lebanon Hizbullah mengatakan telah dua kali menyerang pasukan Israel di sepanjang perbatasan Metula dengan artileri dan roket, namun tidak menyebutkan peluncuran operasi darat Israel ke Lebanon.
Naim Qassem, wakil pemimpin Hizbullah, mengatakan pada hari Senin bahwa “pasukan perlawanan siap untuk melakukan pertempuran darat,” dan menambahkan bahwa Hizbullah terus menembakkan roket dengan jangkauan 150 km (93 mil) ke wilayah Israel.
5. Iran
Sejauh ini, Iran menjadi wilayah yang paling ditakuti Israel untuk diserang. Dapat dikatakan bahwa Teheran bertanggung jawab atas beberapa serangan yang dilakukan oleh Hizbullah dan Houthi.
Perwira senior militer Iran juga diketahui tengah mengembangkan konsep menghancurkan Israel tanpa harus mengalahkan Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Iran mengakui keunggulan teknologi IDF dan bahaya yang dapat mengakibatkan perang terbuka dengan Amerika Serikat, yang ingin dihindari oleh para pemimpin Iran.
Oleh karena itu, para ahli strategi Iran sedang menjajaki cara untuk menggunakan kekuatan proksi dan teror untuk mengganggu tatanan politik dan sosial Israel tanpa memicu perang skala penuh antara Iran dan Israel.