JAKARTA – PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) menegaskan komitmennya mendukung proses transisi energi melalui pengembangan hidrogen ramah lingkungan. Hal ini merupakan bagian dari upaya kami untuk mencapai tujuan Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.
“PLN berkomitmen menjadi yang terdepan dalam produksi hidrogen ramah lingkungan di Indonesia,” kata Direktur Gas dan Bahan Bakar PLN EPI Rakhmad Dewanto dalam keterangannya, Kamis (17 Oktober 2024).
Berbicara pada konferensi China-Indonesia Mutual Construction 2024, Rakhmad menguraikan langkah-langkah yang diambil PLN EPI untuk mempercepat penggunaan hidrogen ramah lingkungan di sektor ketenagalistrikan. PLN EPI berfokus pada penyediaan energi ramah lingkungan untuk keperluan rumah tangga, serta pengembangan infrastruktur dan teknologi untuk membantu Indonesia menjadi pemain global dalam ekosistem hidrogen hijau.
Hingga saat ini, PLN Group telah mengerjakan beberapa proyek penting terkait hidrogen hijau, antara lain pembangunan Pabrik Hidrogen Hijau Gamojang, yang merupakan pabrik hidrogen hijau panas bumi pertama di Asia Tenggara, jelasnya. Dengan kapasitas produksi 12 kg per hari atau 4,68 ton per tahun, fasilitas tersebut menunjukkan komitmen PLN terhadap produksi energi berkelanjutan.
Fasilitas tersebut mendukung penelitian dan pengembangan PLN serta memasok hidrogen hijau ke Pusat Hidrogen Senayan yang mendukung kebutuhan energi transportasi dan industri. Selain itu, Green Hydrogen juga menawarkan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Hidrogen (HRS) pertama di Indonesia yang berlokasi di Senayan.
Ia mengatakan, pembangunan HRS ini merupakan wujud komitmen PLN dalam membangun fasilitas hidrogen berkelanjutan di Indonesia. Fasilitas ini mendukung kebutuhan transportasi ramah lingkungan dengan mengubah hidrogen ramah lingkungan menjadi energi yang dapat digunakan untuk kendaraan bertenaga hidrogen.
Ia menekankan, “HRS ini memberikan peluang untuk menambah bahan bakar di tingkat SPBU,” seraya menambahkan, “Ini adalah bagian dari upaya kami untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.”
Proyek ini juga sejalan dengan visi pemerintah Indonesia untuk mempercepat transisi energi, mengurangi emisi karbon, dan mendorong penggunaan energi terbarukan. Hidrogen hijau ramah lingkungan dan dianggap sebagai solusi jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan energi di masa depan.
Rakhmad menjelaskan, ke depan PLN EPI berencana meningkatkan energi dan penggunaan hidrogen hijau. PLN EPI melihat masa depan cerah dengan peluang besar untuk kendaraan bertenaga hidrogen, produksi pembangkit bahan bakar, dan perluasan integrasi dengan sumber energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin.
“Proyek ini bukan hanya sekedar pencapaian teknologi, namun juga wujud komitmen kami terhadap masa depan Indonesia yang bersih dan hijau,” ujarnya.
Rakhmad juga menekankan pentingnya kerja sama untuk mencapai tujuan tersebut. Ia menekankan, pergantian rezim tidak bisa dilakukan sendirian. PLN EPI terus berkolaborasi dengan berbagai pihak baik dalam negeri maupun internasional untuk mendorong pengembangan hidrogen hijau dan menciptakan lingkungan yang mendukung penggunaan energi bersih di Indonesia.
“Dengan menerapkan serangkaian langkah, PLN EPI berharap dapat berperan dalam menjamin keberlanjutan energi terbarukan di Indonesia, mendukung tujuan global untuk mengurangi emisi karbon dan mempercepat transisi ke energi terbarukan,” tutupnya. .