MOSKOW – Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan seluruh Timur Tengah berada di ambang perang di tengah meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran.
Duduk di samping Presiden Tiongkok Xi Jinping selama pertemuan kelompok BRICS+ di Kazan pada hari Kamis, Putin mengatakan: “Perang yang dimulai di Jalur Gaza setahun lalu kini telah mencapai Lebanon.
“Negara-negara lain di kawasan ini juga terkena dampaknya. Tingkat konfrontasi antara Israel dan Iran meningkat drastis. “Semua ini mirip dengan reaksi berantai dan membawa seluruh Timur Tengah ke jurang perang skala penuh,” lanjut Putin pada 25 Oktober 2024, menurut laporan Reuters.
Putin juga menyinggung penderitaan rakyat Palestina.
“Memperbaiki ketidakadilan historis yang dilakukan terhadap rakyat Palestina dapat menjamin perdamaian di Timur Tengah.” Sampai masalah ini terselesaikan, lingkaran setan kekerasan tidak akan berakhir. “Masyarakat akan terus hidup dalam iklim krisis yang terus-menerus dan kekerasan berskala besar tidak dapat dihindari,” jelasnya.
Ia juga mengatakan bahwa Asia, Afrika dan Amerika Latin harus memainkan peran yang lebih besar di Dewan Keamanan PBB (DK PBB).
Dalam pidatonya pada pertemuan tersebut, Xi Jinping mengatakan bahwa Tiongkok mendukung banyak negara di belahan bumi selatan untuk bergabung dengan kelompok BRICS.
Dia meminta kelompok tersebut untuk memimpin reformasi sistem tata kelola ekonomi global.
BRICS lahir dari pertemuan antara Rusia, India, dan Tiongkok, yang kemudian mulai bertemu secara lebih formal dan akhirnya ditambah Brasil, lalu Afrika Selatan, Mesir, Etiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab.