JAKARTA – Adakah Kopassus perempuan? Pertanyaan tersebut banyak dilontarkan mengingat anggota Kopassus merupakan prajurit terpilih yang memiliki kemampuan fisik dan mental lebih.
Seiring berjalannya waktu dan kesetaraan gender, hampir semua pekerjaan kini diisi oleh perempuan, termasuk Komando Militer Khusus (Kopassus). Meski persyaratan masuknya ketat dan akan menjalani pelatihan yang ketat, bukan berarti anggota TNI tidak bisa lolos proses seleksi.
Korps Wanita Tentara (Kowad) Kopassus ingin menjadi anggota Kopassus melalui Tes Mandiri (UTP), bukan melalui kualifikasi formal. Dalam hal ini, Kowad harus lulus ujian mental dan fisik untuk menjadi anggota Korps Baret Merah atau biasa disebut “Memberet”.
Menurut dokumen “Kopassus untuk Indonesia”, seluruh proses pengambilan keputusan memakan waktu sekitar tiga minggu. Perjalanan jauh dari Pusdiklatpassus di Batujajar menuju tempat latihan di Situ Lembang bertujuan untuk melatih kemampuan navigasi fisik, mental dan fisik.
Melalui proses rekrutmen ini, Kopassus banyak melahirkan atlet putri yang berkualitas. Tim tidak memasuki arena profesional, tetapi memasuki arena kompetisi setelah latihan intensif.
Setiap tahunnya, ada jadwal pertandingan yang harus diisi dengan latihan. Layaknya orang-orang di kantor, mereka pun punya jadwal pergi ke gym dari pagi hingga sore hari.
Bahkan mereka mendapat surat instruksi (Sprin) yang meminta mereka untuk berlatih di suatu perusahaan meski belum mempelajarinya dengan baik.
Beberapa waktu lalu, bahkan banyak perempuan yang meraih kesuksesan di Kopassus menarik perhatian, seperti Serda Dessy Alvionita yang berkarir di bidang terjun payung.
Anggota Kopassus Sertu Dwi Oktaviani berhasil menorehkan prestasinya berupa medali pada kompetisi Karate di Yongmoodo.
Ini bukti bahwa prajurit Kopassus di angkatan darat tidak hanya laki-laki saja, namun ada juga perempuan yang berprestasi. Pertanyaannya, adakah Kopassus perempuan? Jawabannya telah diberikan.