JAKARTA – Venezuela menarik duta besarnya dari Brasil karena Caracas tidak berpartisipasi dalam pertemuan BRICS baru-baru ini. Brasil, salah satu negara yang membentuk kelompok BRICS bersama Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan, menolak permintaan Venezuela untuk bergabung.
Diberitakan Al Jazeera pada Kamis (31/10/2024), Kementerian Luar Negeri Venezuela mengumumkan tanggapan pemerintah pada Rabu (30/10), mengkritik pejabat Brasil yang menghalangi negaranya bergabung dengan kelompok BRICS. Venezuela juga menuduh pejabat Brasil menyadap informasi negatif.
Tindakan ini meningkatkan ketegangan antara negara tetangga dan Amerika Selatan. Hubungan antara kedua negara telah tegang sejak Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengumumkan dirinya sebagai presiden pada bulan Juli meskipun ada kesalahan dalam penghitungan suara.
Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva, yang merupakan rekan dekat penerus Maduro, Hugo Chavez, tidak mengakui Maduro sebagai pemenang sesungguhnya dalam pemilu 28 Juli dan meminta otoritas pemilu Venezuela untuk mulai menyerahkan dokumen resmi.
Keputusan Brazil yang menghalangi keinginan Venezuela untuk menjadi anggota kelompok BRICS pada pertemuan kelompok yang diadakan di Kazan, Rusia, memperburuk situasi.
Negara-negara BRICS yang meliputi Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan hingga kini semakin diperluas dengan masuknya negara-negara baru antara lain Iran, Mesir, Etiopia, dan Uni Emirat Arab yang bergabung dalam kelompok tersebut pada Januari 2024.
Dalam pernyataan terbarunya, Kementerian Luar Negeri Venezuela mengkritik kepala penasihat urusan luar negeri Brazil, Celso Amorim, dengan mengatakan Brazil menolak proposal BRICS karena Caracas “melanggar kepercayaan” rekan-rekannya.
Amorim, kata kementerian Venezuela, “seperti duta besar kolonialisme Amerika Utara” dan “mengabdikan dirinya secara tidak hormat untuk membuat keputusan penting mengenai sistem yang sesuai dengan rakyat Venezuela dan lembaga demokrasi mereka.”