JAKARTA – Dalam operasi rahasia yang dilakukan polisi Iran, berhasil disita dua topeng emas dan sejumlah artefak yang diduga diselundupkan. Benda-benda bersejarah ini berasal dari periode pra-Achaemenid dan akhir periode Elam, sekitar 2000 tahun yang lalu.
Selain topeng emas, polisi juga menyita mangkuk, patung, dan beberapa tembikar dari zaman Parthia.
Kepala Polisi Provinsi Bushehr Esmaeel Sajjadi-Manesh mengatakan penangkapan itu merupakan bagian dari operasi rahasia. Tehran Times melaporkan pada Rabu (10 September 2024): “Pihak berwenang dengan cermat mengejar penyelundup dan akhirnya menangkap mereka yang mencoba menjual karya seni di Shiraz, provinsi Fars.” katanya.
Para penyelundup pertama kali terdeteksi di Pelabuhan Ganaveh di provinsi Bushehr dan kemudian dilanjutkan ke tahap akhir dari transaksi ilegal yang terjadi di Shiraz. Setelah ditangkap, artefak yang disita segera dikembalikan ke provinsi Bushehr untuk dianalisis lebih lanjut.
Sajjadi-Manesh dengan bangga menjelaskan makna sejarah dari peninggalan yang disita tersebut. Selama operasi penyelundupan, dia menarik perhatian pada salah satu topeng emas yang bernilai sekitar $50.000.
Peradaban Elam pada tahun 3000 hingga 500 SM memainkan peranan penting dalam perkembangan wilayah yang sekarang disebut Iran bagian barat, termasuk Bushehr. Penelitian yang dilakukan oleh tim arkeologi Prancis pada tahun 1913 menegaskan asal usul Bushehr di Kekaisaran Elam.
Dikenal karena struktur sosial dan tradisi seninya, masyarakat Elam meninggalkan karya seni yang sangat indah, termasuk topeng emas yang sering digunakan dalam upacara pemakaman.
Seperti kebudayaan kuno lainnya, masyarakat Elam sangat menekankan transisi dari kehidupan ke kematian, dan topeng ini mungkin memainkan peran penting dalam ritual pemakaman. Masker ini dipercaya dapat membantu melindungi arwah orang yang meninggal atau perjalanannya menuju akhirat.
Kerajaan pegunungan Elam memiliki ciri khas keberadaannya pada Zaman Perunggu. Meski sering terpecah belah, kerajaan-kerajaan ini terkadang membentuk aliansi, mempertahankan identitas budaya mereka yang berbeda hingga akhirnya dibayangi oleh kebangkitan Kekaisaran Persia.