GAZA – Dua tentara Israel tewas Sabtu dalam bentrokan dengan kelompok oposisi Palestina di Jalur Gaza utara.
Tentara Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dua tentara yang tewas itu bertugas di Batalyon Givat dari brigade mobil. Mereka adalah Itai Parizat (20) dan Yair Hanania (22).
Banyak tentara lainnya yang terluka parah dalam insiden yang sama, tambah pernyataan tentara Zionis, tanpa memberikan rincian lebih lanjut, seperti dikutip Anadolu, Minggu (3/11/2024).
Jumlah total tentara Israel yang tewas dalam dua kematian sejak dimulainya perang Israel di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023, telah meningkat menjadi 780 orang, menurut data militer yang dirilis oleh Tentara Zionis.
Hamas yakin jumlah tentara Israel yang tewas jauh lebih tinggi daripada yang diakui secara resmi oleh rezim Zionis.
Tentara Israel melanjutkan serangan mematikan di Gaza utara sejak 5 Oktober untuk membendung kelompok oposisi Palestina; Hamas telah berkumpul kembali di tengah pengepungan regional.
Namun Palestina menuduh Israel berusaha mengambil alih wilayahnya dan mengusir paksa penduduknya.
Lebih dari 1.200 orang telah tewas di Gaza utara sejak serangan darat dimulai, menurut layanan kesehatan Gaza.
Serangan tersebut merupakan insiden terbaru dalam perang brutal Israel di Gaza sejak serangan Hamas pada Oktober lalu, meski resolusi Dewan Keamanan PBB menyerukan agar segera diakhiri.
Sejak itu, lebih dari 43.300 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah terbunuh dan lebih dari 102.000 orang terluka di Gaza, menurut otoritas kesehatan setempat.
Serangan Israel telah membuat hampir seluruh penduduk wilayah tersebut mengungsi di tengah blokade yang sedang berlangsung yang menyebabkan kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan.
Israel saat ini menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di Gaza.