Jakarta – Universitas Bunda Mulia meluncurkan program pelatihan kecerdasan buatan. Program pelatihan ini merupakan program pelatihan kecerdasan buatan (AI) pertama di Indonesia.
Kepala Lembaga Pelayanan Pendidikan Tinggi Wilayah III (LLDIKTI) Prof. Dr. Tony Toharudin mengatakan, hal ini merupakan tonggak sejarah bagi perguruan tinggi karena perguruan tinggi swasta baru, Universitas Bunda Mulia (UBM), meluncurkan kurikulum kecerdasan buatan pertama di Indonesia.
Baca Juga: SMK Tingkatkan Keterampilan Siswa, Soloil Kembangkan Platform AI
“Ini menjadi bukti Universitas Bunda Mulia (UBM) terdepan dalam inovasi untuk menjawab tantangan masa kini,” ujarnya dalam siaran pers, Kamis (11/7/2024).
Kurikulum Kecerdasan Buatan di UBM akan menawarkan kurikulum komprehensif yang mencakup kursus dasar-dasar kecerdasan buatan, algoritma pembelajaran mesin, pemrosesan bahasa alami, sistem pakar, etika dan tanggung jawab dalam AI.
Baca juga: Google Akan Ungkap Rahasianya: Apa yang Terjadi dengan Programmernya?
Semua prestasi akademik tersebut nantinya akan menghasilkan lulusan yang siap bekerja sesuai dengan kebutuhan industri sertifikasi IBM AI Engineer dan Google AI Specialist.
“Kami sangat bersemangat untuk memperkenalkan kurikulum Artificial Intelligence, respon kami terhadap permintaan pasar akan tenaga ahli di bidang ini,” kata Wakil Rektor Bidang Akademik UBM Kandi Sophia Senastri Dahlan.
“Kami percaya melalui program ini kami dapat menciptakan produk kecerdasan buatan (AI) yang bertujuan untuk membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk berkarir di bidang yang berkembang pesat ini,” ujarnya.
Baca juga: Mark Zuckerberg Andalkan AI Super Cerdas untuk Mengembangkan Facebook dan Instagram
Sebagai kampus yang terus berinovasi mengikuti perkembangan teknologi, UBM telah menciptakan BIEM-AI, konsultan pendidikan kecerdasan buatan pertama di Indonesia yang dirancang khusus untuk seluruh masyarakat.
Dikatakannya, BIEM AI merupakan hasil kolaborasi dosen dan mahasiswa UBM dengan Digital Place Vision Singapore yang akan mengubah cara mengakses informasi terkait pendidikan, khususnya bagi mahasiswa dan masyarakat umum yang ingin mengetahui lebih jauh tentang Bunda University. mulia
BIEM AI dirancang untuk menjawab berbagai pertanyaan seputar Universitas Bunda Mulia. Segala informasi mulai dari program studi yang ditawarkan, kehidupan kampus, kegiatan akademik dan non-akademik dapat terjawab dengan cepat dan mudah melalui sistem ini.
Misalnya, jika seorang mahasiswa ingin mengetahui program studi mana yang paling sesuai dengan minat dan kemampuannya, detail materi program studi, atau prospek karir apa yang dimilikinya setelah lulus dari program studi yang dipertimbangkannya, BIEM AI bisa. Berikan jawaban yang sesuai.
Proses pengembangan BIEM AI juga diperkaya oleh antusiasme dan dedikasi mahasiswa Universitas Bunda Mulia yang terlibat langsung dalam proyek tersebut. Dia bekerja sama dengan tim teknik R&D kami di Digital Place Vision untuk mengatasi berbagai tantangan teknis yang muncul selama pengembangan sistem dan menunjukkan antusiasme yang tinggi untuk belajar dan keterampilan pemecahan masalah yang sangat baik.
“Mereka tidak hanya menunjukkan kemampuan akademis tetapi juga keinginan yang kuat untuk belajar dari pengalaman praktis di lapangan,” kata Bapak Gede Arta, selaku Research and Development VP Digital Place Vision Pte. Ltd
Pakar terkemuka di bidang kecerdasan buatan (AI). Eric Cambria, Profesor Kecerdasan Buatan dan Ilmu Data di Nanyang Technological University di Singapura. Franciscus Atikara adalah Dekan Fakultas Teknologi dan Desain Universitas Bunda Mulia.
Selain dari kalangan akademisi, turut hadir Chandra Hermavan selaku Chief Information Officer AlphaGift, Irwan Bastian Arif sebagai VP Data Science, Machine Learning Engineering, Technical Infrastructure and Information Security tiket.com dan Irsan Raditiya sebagai Co-Founder. & Kata .I Direktur Eksekutif.