JÉRUSALEM – Saat fosil bahtera Nuh ditemukan masih menjadi misteri yang keberadaannya selalu menjadi perdebatan. Para arkeolog atau ilmuwan dalam hal ini mempunyai berbagai pendapat dan spekulasi tersendiri.
Bahtera Nuh adalah kisah legendaris yang diceritakan dalam beberapa kitab suci agama, seperti Taurat, Alkitab, dan Alquran. Saking populernya, banyak orang yang berusaha mencari bukti keberadaan perahu tersebut.
Dalam upaya ini, para ilmuwan dan arkeolog berlomba-lomba melakukan penelitian dan pencarian di berbagai dunia. Meski belum membuahkan hasil pasti, setidaknya mereka telah menemukan beberapa tempat yang diyakini berkaitan dengan Bahtera Nuh.
Dimana Fosil Bahtera Nuh Ditemukan?
Selama penelitian dan pencarian, lokasi pasti fosil bahtera Nuh masih belum diketahui. Namun, ada beberapa arkeolog yang percaya bahwa mereka dapat menemukan lokasi akhir bahtera Nuh.
Salah satu tempat yang disebutkan adalah Gunung Ararat di Türkiye. Mengutip laman PopularMechanics, peneliti dari tiga universitas di Turki dan Amerika Serikat menghabiskan waktu sekitar satu tahun untuk menganalisis batuan dan tanah pada formasi Durupinar yang terkenal di Gunung Ararat.
Dalam penelitiannya, ia meyakini situs berbentuk perahu di sana mungkin berisi sisa-sisa Bahtera Nuh yang legendaris. Setelah digunakan dalam banjir besar, kapal tersebut konon jatuh di pegunungan Ararat sekitar 5.000 tahun yang lalu.
Salah satu temuannya adalah bukti aktivitas manusia di dekat formasi perahu di pegunungan antara tahun 5500 dan 3000 SM. Namun, aktivitas manusia ini tidak dibuktikan oleh catatan Alkitab.
Jika dicari, tempat Durupinar sering disebut-sebut sebagai tempat singgahnya bangkai kapal Nabi Nuh. Demikian pula peneliti menjelaskan kawasan tersebut dengan menjelajahi berbagai kawasan geologi, termasuk formasi Durupinar yang terbuat dari limonit dan menyerupai bentuk kapal.
Pada akhirnya, fosil kapal Nabi Nuh atau biasa disebut Bahtera Nuh hingga saat ini belum pernah ditemukan secara pasti. Hingga saat ini penelitian para ilmuwan baru sampai pada tahap dugaan dengan mempertimbangkan bukti-bukti yang ada di wilayah geologi wilayah yang diyakini.