JAKARTA – Persatuan Singkong Indonesia (MSI) menyambut baik dan mengapresiasi pengambilan sumpah Prabowo Subianto dan Gibran Recboming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2029-2024. Pidato pertama Prabowo menegaskan komitmen Indonesia untuk mencapai swasembada dalam 4-5 tahun ke depan, yang merupakan langkah penting menuju kemandirian pangan nasional.
Ketua MSI, Arifin Lambaga mengatakan MSI melihat kepemimpinan baru ini sebagai peluang strategis untuk mempromosikan singkong dan menjadikannya salah satu pilar komunikasi pangan.
“Singkong mempunyai potensi besar yang belum dimanfaatkan secara maksimal.” Dengan dukungan yang tepat dari pemerintah, singkong dapat berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan mendiversifikasi perekonomian nasional,” kata Arifin dalam pengumuman resminya, Selasa (22/10).
Sebagai tanaman yang dapat tumbuh pada berbagai jenis dan kondisi tanah, singkong berpotensi menjadi solusi ketahanan pangan, terutama di daerah yang tidak cocok untuk tanaman penting lainnya seperti padi. Selain itu, singkong juga merupakan bahan baku penting bagi industri pangan, bioenergi, obat-obatan, dan tekstil. Namun untuk mewujudkan potensi tersebut, diperlukan kebijakan pemerintah yang mendukung.
Wakil Ketua MSI, Prof. Dr. Ahmed Subajiu mengatakan singkong bisa menjadi produk yang sangat bagus jika mendapat perhatian serius dari pemerintah. “Singkong tidak hanya menjadi tanaman pangan lokal, tetapi dapat menjadi tulang punggung perekonomian nasional jika pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan produksi dan lingkungan industrinya,” kata Ahmed.
Di sisi lain, Sekjen MSI Heri Soba menambahkan, penetapan sebagai produk strategis nasional ini akan berdampak besar terhadap perkembangan singkong yang selama ini kurang mendapat perhatian.
Menyadari pentingnya peran singkong dalam ketahanan pangan dan perekonomian nasional, MSI menyarankan beberapa langkah strategis yang sebaiknya dilakukan pemerintah. Pertama, kebijakan pemberian subsidi dan dorongan kepada petani dan pengolah singkong harus diperkuat. Langkah ini penting untuk memastikan harga singkong tetap kompetitif di pasar lokal dan internasional. Dengan begitu, petani akan mendapat kepastian pasar, sedangkan produsen punya akses terhadap bahan baku berkualitas dan berkelanjutan.
Kedua, MSI menekankan pentingnya pengembangan produk regional. Setiap daerah di Indonesia mempunyai karakteristik tanah yang berbeda-beda, dan singkong merupakan salah satu produk yang dapat disesuaikan dengan keunggulan daerah tersebut. Perkembangan ini tidak hanya meningkatkan produktivitas, namun juga mengurangi biaya investasi, karena tidak perlu menyesuaikan produk dengan kondisi yang tidak menguntungkan di wilayah tersebut.
Ketiga, pemerintah harus mendorong pengembangan industri hilir untuk meningkatkan nilai tambah singkong. Dengan mengolah singkong menjadi produk bernilai tinggi, seperti biofuel dan inovasi pangan lainnya, Indonesia dapat meningkatkan daya saingnya di pasar global. Hal ini juga akan membuka peluang ekspor yang lebih besar terhadap produk olahan singkong Indonesia.
Keempat, MSI mendorong pemerintah untuk meningkatkan pendidikan dan pelatihan bagi petani singkong. Pemanfaatan teknologi pertanian modern akan membantu petani untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertaniannya. Program pelatihan ini juga penting untuk menarik minat generasi muda untuk berpartisipasi dalam produksi pertanian yang saat ini didominasi oleh generasi tua.
Kelima, untuk mendukung peningkatan produksi dan mutu singkong, perlu diprioritaskan pada penelitian dan pengembangan varietas unggul. Varietas singkong yang lebih tahan terhadap hama, penyakit dan perubahan iklim akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap keberlanjutan sektor ini. MSI berharap dengan peningkatan penelitian dan pengembangan, singkong dapat menjadi produk penting yang mampu bersaing di pasar internasional.
MSI siap bekerja sama dengan pemerintah untuk mengembangkan kebijakan yang mendukung pertumbuhan sektor singkong, dari atas hingga bawah. Dalam kemitraan antara pemerintah, petani, dan pelaku industri, singkong tidak hanya akan menjadi produk unggulan, namun juga menjadi kunci penting menjamin kedaulatan pangan Indonesia.