TikTok Ajak Pengguna Berpikir Kritis untuk Hindari Hoaks

TikTok Ajak Pengguna Berpikir Kritis untuk Hindari Hoaks

JAKARTA – TikTok Indonesia mengadakan diskusi #Jaga Diri bertajuk “Membangun Kebiasaan Berpikir Kritis untuk Menghindari Delusi” pada Kamis (7/11/2024) di ART Hotel Jakarta.

BACA JUGA – Hindari penipuan, pastikan informasi terverifikasi

Diskusi ini juga bekerja sama dengan komunitas dan mitra seperti Ada Apa, Indonesia? (WIUI), SIBERKREASI dan pencipta Rye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memerangi misinformasi di platform digital.

Anggini Setiawan, Direktur Komunikasi TikTok Indonesia, mengatakan TikTok berkomitmen menciptakan ruang digital yang aman bagi komunitasnya. Namun, menanggulangi misinformasi yang semakin meningkat memerlukan kerja sama beberapa pihak.

“Kami mendorong mitra untuk berbagi praktik terbaik untuk menumbuhkan kebiasaan berpikir kritis di masyarakat,” jelasnya.

Dalam diskusi kali ini, TikTok memperkenalkan beberapa fitur keamanan untuk membantu pengguna mengenali konten tepercaya. Salah satu fitur tersebut adalah penandaan akun dan konten, di mana akun tokoh masyarakat ditandai dengan tanda centang “Terverifikasi” untuk memastikan keabsahan akun tersebut.

Selain itu, TikTok juga menambahkan label peringatan untuk konten yang belum diverifikasi, seperti yang diterapkan pada 9,5 juta video selama pemilu Indonesia. Fitur tambahan seperti “Saya tidak peduli” dan “Laporkan” dirancang untuk memungkinkan pengguna memfilter konten berdasarkan minat mereka dan melaporkan setiap pelanggaran yang mereka temukan.

TikTok juga menyediakan laman sumber khusus seperti Pilkada 2024 yang memuat informasi kredibel untuk mendukung masyarakat dalam mengakses informasi yang akurat.

Mira Sahid, Wakil Presiden SIBERKREASI, mengapresiasi langkah ini dan menghimbau masyarakat untuk menggunakan fitur keamanan guna memerangi misinformasi. TikTok juga terus bekerja sama dengan Dewan Penasihat Keamanan, peneliti, dan pakar literasi media untuk memperkuat kebijakan platform.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *