Jakarta – Penjabat Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid kini mendapat banyak pujian setelah berupaya sekuat tenaga mengusut situs judi online. Ini adalah sejarah pendidikannya.
Puluhan mantan pegawai Kominfo yang kini sudah tidak aktif itu ditangkap dengan tuduhan bersekongkol melindungi beberapa situs judi online yang beroperasi di Indonesia.
Baca juga: Menkominfo Tegaskan Presiden Tak Mau atau Dukung Judi Online
Mantan anggota RI asal Korea Utara ini menegaskan Kementerian Komunikasi dan Teknologi setia dan terbuka kepada polisi dalam melakukan penyidikan terkait pengadilan di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Teknologi.
Tak hanya itu, Menkominfo juga kembali menegaskan imbauan Presiden untuk mengakhiri perjudian online secara serius dan tanpa kompromi.
Baca juga: Budi Eri Siap Usut Kasus Judi Online
Sejarah Pendidikan oleh Meutya Hafid
Terlepas dari apa yang dilakukannya belakangan ini, Metya Hafidh diketahui memiliki latar belakang pendidikan yang cukup untuk menjadi menteri dan terjun ke dunia politik.
Wanita kelahiran 3 Mei 1978 di Bandung ini mengawali pendidikannya dengan mendaftar di SD Negeri Menteng 02. Setelah lulus pada tahun 1990, ia bergabung dengan SMP Negeri 1 Sekolah Negeri di Jakarta.
Baca juga: Danny Caguar Jelaskan Masalah Promosi Situs Judi Online: Saat itu karena ketidaktahuan
Pada tahun 1993, orang tuanya memutuskan untuk menyekolahkan putri mereka ke luar negeri. Setelah lulus SMP, Mithiya pindah ke Singapura dan bersekolah di Crescent Girls’ School.
Crescent Girls’ School adalah sekolah eksklusif untuk anak perempuan yang didirikan di Singapura pada tahun 1956. Mithiya bersekolah dari tahun 1994 hingga 1997.
Setelah lulus dari Crescent Girls School, Metiya kembali pergi ke luar negeri untuk melanjutkan pendidikan tinggi.
Ia melanjutkan studi di University of South Wales, Sydney, New South Wales, di mana ia belajar manufaktur hingga ia lulus pada tahun 2000.
Setelah 15 tahun, Meitea akhirnya belajar ilmu politik di Universitas Indonesia. Hingga akhirnya ia mendapatkan gelar masternya pada tahun 2018.
Semasa menempuh pendidikan S2, Metia menjadi kader Partai Golkar dan terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat pada tahun 2009–2014 dan 2014–2019.
Sebelum terjun ke dunia politik, ia adalah seorang jurnalis dari tahun 2001 hingga 2008, dan juga meliput Perang Irak dan merupakan salah satu dari mereka yang diculik oleh teroris bersenjata.
Berikut riwayat pendidikan Metia Hafidh. Semoga informasi ini bermanfaat bagi para pembaca setia SINDOnews.