TEHERAN – Banyak negara yang akan senang jika Iran berperang dengan Arab Saudi. Konflik keduanya diyakini akan menguntungkan pihak-pihak yang mempunyai ‘kepentingan’ di Timur Tengah.
Arab Saudi dan Iran merupakan negara berpengaruh di Timur Tengah. Namun, keduanya sempat menjalani hubungan yang tidak begitu harmonis selama beberapa waktu.
Alasannya sendiri berbeda-beda, termasuk rivalitas geopolitik keduanya. Di satu sisi, Iran mempunyai tujuan geopolitik untuk memperkuat posisinya sebagai kekuatan regional di Timur Tengah dengan memposisikan dirinya sebagai pelindung umat Islam Syiah.
Sebaliknya, Arab Saudi, yang secara historis menerapkan kebijakan dominasi Muslim Sunni, memandang pengaruh Iran sebagai ancaman. Situasi ini diperparah dengan munculnya campur tangan pihak luar yang ingin memanfaatkan keretakan hubungan Teheran dan Riyadh.
Negara yang akan senang jika Iran berperang dengan Arab Saudi1. Hubungan Amerika Serikat dengan Iran berakhir setelah revolusi tahun 1979. Bersama pemimpin revolusi, Ayatollah Khomeini, Teheran berbalik menjadikan Washington sebagai musuh.
Tak terbendung, Iran bahkan menyebut AS sebagai ‘Setan Besar’. Beberapa dekade berlalu, permusuhan di antara mereka tidak kunjung mereda, bahkan terkadang memanas.
Di pihak Amerika, mereka tidak ingin Iran mempunyai pengaruh besar di Timur Tengah. Salah satu caranya adalah dengan menjalin hubungan dengan sejumlah negara di sana.
Selain Israel, AS juga gencar menjalin hubungan dengan negara-negara Muslim di sekitar Iran, termasuk Arab Saudi. Hal ini tercermin dari banyaknya kerja sama kedua negara di berbagai sektor.
Jadi meski Teheran berperang dengan Riyadh, Negeri Paman Sam tetap akan kecipratan keuntungan. Mereka berharap konflik seperti ini akan melemahkan posisi Iran dan membuat Iran mempunyai pengaruh yang lebih besar di Timur Tengah. 2. Israel Seperti Amerika Serikat, Israel adalah musuh Iran. Artinya, kedua negara ini sudah menjalin hubungan harmonis sejak lama.
Iran sendiri merupakan salah satu negara mayoritas Muslim pertama yang mengakui kemerdekaan Israel setelah Mesir. Namun hubungan tersebut berubah setelah Revolusi Iran 1979.
Jika AS disebut sebagai ‘Setan Besar’, Teheran menyebut Tel Aviv sebagai ‘Setan Kecil’. Iran telah memutuskan hubungan dengan Israel karena mereka melihat mereka melayani kepentingan Barat di wilayah tersebut.
Seiring berjalannya waktu, permusuhan ini berlanjut hingga saat ini. Baru-baru ini, keduanya bahkan saling terlibat serangan di wilayah tersebut melalui serangan udara.
Seperti Iran, Arab Saudi juga dipandang sebagai ancaman bagi Israel di masa depan. Salah satu alasannya adalah Riyadh berkomitmen mendukung Palestina.
Dalam situasi di atas, Israel akan sangat senang jika mendapati dua musuhnya saling berperang. Mereka juga bisa berharap salah satunya hilang dan akhirnya hancur.
Inilah dua negara yang akan senang jika Iran berperang dengan Arab Saudi.